Dark/Light Mode

Dubes Prancis Untuk Indonesia Fabien Penon Ajak Penonton Nikmati Europe on Screen 2024

Senin, 10 Juni 2024 06:30 WIB
Dubes Fabien Penone (ketiga kanan) bersama Dubes Denis Chaibi (kedua kanan), Kepala Bidang Budaya Goethe House untuk Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru Ingo Schoningh (kanan), juri lomba film pendek EoS 2024 Marlina Machfud (ketiga kiri), serta Co-Director Europe on Screen (EoS) Meninaputri Wismurti (kiri) dan Nauval Yazid di pemutaran perdana film EoS di Goethe House, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Diananda Rahmasari/Rakyat Merdeka/RM.id)
Dubes Fabien Penone (ketiga kanan) bersama Dubes Denis Chaibi (kedua kanan), Kepala Bidang Budaya Goethe House untuk Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru Ingo Schoningh (kanan), juri lomba film pendek EoS 2024 Marlina Machfud (ketiga kiri), serta Co-Director Europe on Screen (EoS) Meninaputri Wismurti (kiri) dan Nauval Yazid di pemutaran perdana film EoS di Goethe House, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Diananda Rahmasari/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Festival film Eropa atau Europe on Screen (EoS) kembali digelar di delapan kota di In­donesia. Yakni di Jakarta, Ban­­dung, Denpasar, Malang, Me­dan, Sidoarjo, Surabaya, dan Yogyakarta. Kegiatan pemutaran film-film terbaik Eropa itu digelar pada 7 -16 Juni 2024.

Dalam EoS 2024, para peng­gemar film dapat menikmati penayangan 75 film berbagai genre dari 28 negara Eropa secara gratis. Sebagai pembuka, film asal Prancis, Chicken for Linda! karya Sebastien Laudenbach dan Chiara Malta diputar di Goethe House Jakarta, Menteng, Jumat (7/6/2024).

Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia Fabien Penone mengaku senang karya sineas dari kampung halamannya menjadi film perdana.

“Film ini merupakan salah satu bentuk animasi unik. Chicken for Linda! jelas bukti kreativitas sineas Eropa yang belum banyak ditiru,” papar Dubes Penone usai nobar (nonton bareng).

Film animasi ini memang tidak dibuat dengan gaya animasi pada umumnya, ala animasi Disney atau Pixar. Chicken for Linda! dibuat dari goresan atau coretan tangan. 

Baca juga : Dubes Inggris Untuk Indonesia Dominic Jermey Berpantun Ria Di Perayaan Ultah Raja Inggris

“Film ini menawarkan genre animasi bisa dibuat sebebas dan sekreatif mungkin,” sambung Dubes Penone.

Film animasi komedi kelu­aran 2023 ini menceritakan per­ju­angan seorang ibu yang me­me­nuhi permintaan anaknya ing­in mencicipi kembali hidangan fa­vorit mendiang sang ayah.

“Film animasi Prancis yang luar biasa ini dengan sempurna menunjukkan bagaimana film Eropa dengan cerita unik dan lucu dapat dinikmati penonton Indonesia dari segala usia,” beber Penone.

Para penonton yang memenuhi aula utama Goethe House ini juga terlihat antusias dengan jalan cerita dan penyajian animasinya.

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi, yang juga ikut hadir dalam pembukaan EoS 2024, merasa bangga de­ngan kualitas dan varian film yang ditampilkan di festival tahun ini.  Mulai dari film panjang pemenang penghargaan hingga animasi pendek yang menarik. Tak ketinggalan film dokumenter yang menggugah pikiran. 

Baca juga : Dubes Australia Untuk Indonesia Penny Williams Dukung Festival Film, Keliling Ke 10 Kota

 Ia berharap, EoS 2024 yang mengusung tema “Emang Boleh Se-Eropa Ini?” dapat menarik lebih banyak para penonton. 

Selain memutar film-film yang berasal dari negara-negara Eropa, EoS 2024 juga mena­yangkan film pendek  Indonesia yang mengambil lokasi syuting di Eropa dalam program On Location. Serta kegiatan lain yang berkaitan dengan industri perfilman Eropa dan Indonesia.

Pada kesempatan itu, Co-Di­rector Europe on Screen (EoS) Meninaputri Wismurti dan Nau­val Yazid mengatakan, film pembuka dapat menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah festival film.

“Kami berharap penonton EoS lebih membuka wawasan bahwa film di luar bioskop layak ditonton,” tambah Nauval.

Sebagai bentuk kontribusi EoS 2024 kepada industri film Indonesia sekaligus menjembatani industri film Eropa dan Indonesia, EoS 2024 menga­dakan program Short Film Pitching Project (SFPP). Dari prog­ram ini, para pemenang akan mendapatkan dana parsial untuk memproduksi film.

Baca juga : Dubes Australia Untuk Indonesia Penny Williams Ajak Sandiaga Uno Nobar Film Blueback

Selain itu, EoS 2024 juga meng­gelar program Retros­pective EoS 2024 untuk Lina Wertmuller. Wertmuller adalah sutradara legendaris asal Italia yang menjadi sutradara perempuan pertama di dunia yang dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik di Academy Awards atau Oscar 1977. 

Film-film klasik Lina Wert­muller seperti The Lizards (1963), Swept Away (1974), dan Se­ven Beauties (1975) di Istituto Italiano di Cultura Jakarta.

Semua informasi mengenai EoS 2024, termasuk jadwal pemutaran film dan seluruh prog­ram yang berlangsung selama festival, dapat diperoleh di www.europeonscreen.org serta di akun resmi Europe on Screen di Instagram, Twitter/X dan Facebook.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.