Dark/Light Mode

Dubes Australia Untuk Indonesia Penny Williams Ajak Sandiaga Uno Nobar Film Blueback

Kamis, 30 Mei 2024 07:26 WIB
Duta Besar Australia Untuk Indonesia Penny Williams (kanan) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah) dan praktisi sinematografi Rick Rifici, foto bersama di Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Foto Larasati Dyah Utami/Rakyat Merdeka/RM.id)
Duta Besar Australia Untuk Indonesia Penny Williams (kanan) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah) dan praktisi sinematografi Rick Rifici, foto bersama di Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Foto Larasati Dyah Utami/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) Australia Untuk Indonesia Penny Williams mengajak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno nonton bareng (nobar) film Blueback di Senayan City, Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Pemutaran perdana film ini terkait Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2024 dan dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia.

“Film adalah media yang memiliki peran besar menciptakan hubungan antar individu, masyarakat dan bangsa. Sebab, film menembus hambatan budaya dan bahasa, serta mempromosikan pemahaman antara kedua negara,” kata Dubes Williams saat memberikan sambutan.

Baca juga : Dubes Jepang Untuk Indonesia Masaki Yasushi Serahkan Penghargaan Kepada Persada Jabar

Film Blueback diadopsi dari novel terlaris karya Tim Winton. Film ini digarap sinematografer asal Australia Rick Rafici, yang ahli dalam pengambilan gambar di bawah laut.

Film ini bercerita tentang seorang ibu dan anak perempuannya yang memiliki ikatan persahabatan kuat dengan seekor ikan kerapu biru di laut lepas. Kerapu tersebut diberi nama Blueback. Keduanya berjuang untuk melindungi dunia bawah laut dari ancaman nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau.

Dubes Williams mengatakan, lebih dari 3.000 bisnis kreatif Australia berkecimpung di dunia film. Dia pun mengakui, industri kreatif di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini menjadi penting bagi perekonomian ke¬dua negara. Sebab, akan ada ba¬nyak peluang kesempatan kerja.

Baca juga : Dubes Australia Penny Williams Gelar Australian Alumni Gala Dinner Bareng Gubernur Jenderal

Menurutnya, tahun ini FSAI hadir di 10 kota. Yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Makassar, Padang, Balikpapan, Samarinda dan Manado.

“Saya senang FSAI 2024 akan memperlihatkan keahlian dan kreativitas yang mengesankan dari industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sandiaga Uno mengatakan, Australia merupakan mitra yang luar biasa dalam perfilman. Pemerintah Indonesia akan mendorong lebih banyak inisiatif dan aktivasi agar film Australia lebih banyak dikenal di Indonesia dan film Indonesia dikenal di Australia.

Baca juga : Dubes Palestina Untuk Indonesia Zuhair Al-Shun Sindir Presiden Biden Dalam Peringatan Hari Al Nakba

“Kalau saya lihat film bergenre petualangan garapan Australia ini sangat diminati di sini. Kalau dari Indonesia, semoga orang Australia banyak yang suka film horor,” ujar Sandiaga.

Sandiaga berharap, di masa depan kedua negara memiliki kebijakan untuk mempermudah pengambilan gambar atau shooting di masing-masing negara. Misalnya saja di Bali, Indonesia atau di Perth, Australia.

“Saya yakin kalau ada film tentang Bali, bercerita segala hal tentang Bali, film itu akan menemukan pasarnya baik di Indonesia maupun di Australia,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.