Dark/Light Mode

Penembakan Gereja Dan Sinagog Di Dagestan, Rusia, 6 Polisi Tewas 13 Luka

Senin, 24 Juni 2024 08:21 WIB
Situasi di Derbent, Dagestan usai baku tembak, Minggu (24/6/2024). (Foto: RIA Novosti)
Situasi di Derbent, Dagestan usai baku tembak, Minggu (24/6/2024). (Foto: RIA Novosti)

RM.id  Rakyat Merdeka - Data terakhir Kementerian Dalam Negeri Rusia yang dikutip RIA Novosti melaporkan, enam polisi tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan penembakan oleh sekelompok orang bersenjata terhadap sinagog dan gereja di Republik Dagestan, wilayah utara Kaukasus, Rusia, Minggu (23/6/2024) malam.

NAC menyebut, seorang pendeta Gereja Ortodoks Rusia ikut menjadi korban dalam insiden ini.

Pada waktu yang nyaris bersamaan, dilaporkan pula penyerangan terhadap pos polisi lalu lintas di Makhachkala dan Desa Sergokala.

Baca juga : Piala Eropa 2024, Italia Dan Swiss Sumringah Di Laga Pembuka

Di daerah itu, para penyerang menembaki mobil polisi, hingga satu petugas terluka.

Merespons situasi ini, Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia mengumumkan, pihaknya telah melumpuhkan lima militan di Dagestan dalam operasi kontra-terorisme.

Sebelumnya, pasukan keamanan Dagestan mengungkap, sedikitnya enam pelaku telah terbunuh di republik tersebut.

Baca juga : Resmikan RMP AB2TI, Teten Dorong Petani Konsolidasi Kelola Hasil Tani

Atas kejadian ini, Departemen Komite Investigasi Dagestan membuka kasus pidana dengan pasal Serangan Teroris.

Kepala Distrik Sergokalinsky di Dagestan, Magomed Omarov ditahan atas tuduhan keterlibatan putranya dalam serangan teroris tersebut. 

Adu Domba

Mufti Dagestan Akhmad Abdulaev mengatakan, insiden di Makhachkala dan Derbent adalah bentuk upaya kelompok radikal dalam mengadu domba warga Dagestan dan membakar jembatan antaragama.

Baca juga : Pertamina Gercep Tangani Rembesan Pipa Tuban, Kondisi Sudah Aman

Namun, Mufti Abdulaev meyakini, usaha mereka tidak akan berhasil.

“Serangan di hari-hari kebaktian gereja ini, sebelumnya juga terjadi di gereja-gereja lain di Kaukasus. Kaum radikal ingin mengadu domba kita dengan sekuat tenaga. Mereka ingin menghancurkan jembatan antaragama,” tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.