Dark/Light Mode

NATO Ketar-ketir China Dan Rusia Serang AS

Selasa, 2 Juli 2024 06:20 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dalam kampanye di Raleigh, North Caroline, Amerika Serikat, 28 Juni 2024.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dalam kampanye di Raleigh, North Caroline, Amerika Serikat, 28 Juni 2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) khawatir Joe Biden batal ikut pemilihan presiden (Pilpres) akibat desakan publik di Amerika Serikat (AS). Sebab jika hal tersebut terwujud, bisa dinilai sebagai catatan buruk proses demokrasi, sehingga membuka celah China dan Rusia menyerang sistem yang dianut Negeri Paman Sam.

Dampak dari buruknya per­forma Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghadapi Donald Trump dalam debat per­dana capres AS, 27 Juni 2024, merambat hingga Eropa.

Menurut Redaktur Politik dan Kebijakan UK dan Eropa CNN, Luke McGee, pandangan umum di antara para sekutu AS adalah bahwa Biden merupakan sosok rasional yang dikelilingi orang-orang yang rasional. Apa pun yang terjadi, mereka akan terus membuat keputusan yang masuk akal.

Baca juga : Kejagung Umumkan Jumlah Kerugian Negara Rp 1,1 Triliun

Prospek kembalinya Trump juga dinilai sebagai hal yang mengkhawatirkan. Namun hal ini sudah diketahui para sekutu.

“Kekhawatiran para sekutu Amerika adalah bahwa negara terkuat di dunia ini tidak dapat memberikan satu hal yang paling mereka inginkan, yaitu stabilitas,” kata McGee.

Menurutnya, para diplomat khawatir bahwa menyingkirkan seorang kandidat pada tahap akhir dalam siklus pemilihan presiden dapat merusak keselu­ruhan proses demokrasi.

Baca juga : Pamer Bukti Pernikahan

“Hal ini dapat memungkinkan musuh-musuh seperti China dan Rusia untuk menyerang sistem demokrasi AS, membuatnya terlihat lemah dibandingkan dengan sistem otokrasi yang mereka anut,” terang McGee.

Dalam debat capres AS per­dana, penampilan Biden tampak suram. Setelah itu, muncul banyak desakan agar sang capres pet­ahana mundur dari pencapresan.

Hasil survei CBS News/You­Gov pada Minggu (30/6/2024) menunjukkan, 72 persen warga Amerika percaya bahwa kondisi mental Biden saat ini tidak me­mungkinkannya mencalonkan diri kembali untuk periode kedua.

Baca juga : Data Bocor, Rakyat Harus Antisipasinya Gimana Ya

Angka itu meningkat 7 persen dibandingkan dengan jajak pendapat serupa sebelum debat capres perdana pekan lalu. Se­mentara opini editorial New York Times pada Jumat (28/6/2024) menyarankan Biden untuk mun­dur dari pencalonannya di Pil­pres AS 2024 dan membiarkan kandidat baru dari Partai De­mokrat menggantikannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.