Dark/Light Mode

UNESCO Putuskan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Pencak Silat Siap Diperkenalkan di Kolombia

Jumat, 13 Desember 2019 07:24 WIB
Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Rosa Surya Putra dalam Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12). Sidang ini menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda. (Foto: KBRI Paris-KBRI Bogota)
Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Rosa Surya Putra dalam Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12). Sidang ini menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda. (Foto: KBRI Paris-KBRI Bogota)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) akhirnya menetapkan tradisi Pencak Silat dari Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda, dalam Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12).

Dalam sidang tersebut, terdapat 42 nominasi untuk diinskripsi sebagai Warisan Budaya Tak Benda, termasuk tradisi pencak silat dari Indonesia.

Dengan penambahan Pencak Silat ini, Indonesia kini telah memiliki 10 warisan budaya tak benda dalam daftar UNESCO.

Selain itu, Indonesia juga memiliki sembilan situs warisan budaya dan alam, serta 15 cagar biosfer yang telah tercatat di organisasi tersebut. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di antara negara-negara ASEAN lainnya.

Baca juga : Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Tak Benda Dunia, Pencak Silat Siap Masuk Muatan Lokal

UNESCO mengakui, Pencak Silat telah menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia. Tradisi Pencak Silat mengandung nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan mempromosikan kohesi sosial.

Oleh karena itu, UNESCO menilai tradisi Pencak Silat dapat diadopsi dan berkembang dengan baik di berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Surya Rosa Putra menyampaikan, tradisi pencak silat bukan hanya sekedar bela diri. Lebih dari itu, juga menjadi bagian dari jalan hidup bagi para pelakunya.

"Pencak Silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan. Meski mengajarkan teknik menyerang, pencak silat juga mengajarkan kita untuk dapat menahan diri dan menjaga keharmonisan," papar Surya Rosa.

Baca juga : Dipastikan Cerai Dari Garuda, Semoga Tak Ada Penumpang Sriwijaya Yang Dirugikan

Penetapan Tradisi pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, merupakan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan. Baik pemerintah pusat dan daerah, maupun berbagai komunitas dan perguruan persilatan di berbagai provinsi di Indonesia.

Upaya tersebut terdiri dari pengumpulan dan pengajuan data, menyelenggarakan berbagai workshop, serta penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi.

Indonesia terus berkomitmen untuk senantiasa menjaga kelestarian pencak silat. Melalui pendidikan pencak silat yang tidak hanya fokus pada aspek olah raga/bela diri, tetapi juga merupakan bagian dari kurikulum seni dan budaya.

Promosi Pencak Silat ke berbagai negara juga akan terus digalakkan. Saat ini terdapat komunitas, perguruan dan festival Pencak Silat di 52 negara di dunia.

Baca juga : Banyak Produk Ilegal Dilego di Lapak Online

Dubes RI untuk Kolombia, Priyo Iswanto, menyampaikan rencana dari Menteri Olah Raga, Ernesto Lucena, untuk mengadakan forum eksibisi pada Februari 2020, dalam rangka memperkenalkan pencak silat kepada masyarakat Kolombia.

Pencak Silat, sebagai salah satu seni bela diri, merupakan tradisi khas Indonesia yang telah ada dari generasi ke generasi.

Tradisi Pencak Silat berawal dari Sumatera Barat dan Jawa Barat, dan berkembang ke seluruh wilayah Indonesia dengan masing-masing keunikan gerakan dan musik yang mengiringinya.

Tradisi Pencak Silat memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda. Tradisi ini terdiri dari tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, kerajinan tradisional, pengetahuan, dan praktik sosial serta kearifan lokal. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.