Dark/Light Mode

Catatan Dubes Teuku Faizasyah

Pasar Rakyat di Oslo di Saat Akhir Tahun

Kamis, 19 Desember 2024 12:59 WIB
Dubes Teuku Faizasyah (ketiga kiri) bersama istri menikmati suasana pasar rakyat di Oslo. (Foto: Istimewa)
Dubes Teuku Faizasyah (ketiga kiri) bersama istri menikmati suasana pasar rakyat di Oslo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang tutup tahun, Kota Oslo telah dihiasi oleh berbagai ornamen yang sarat dengan suasana perayaan Natal. Sejatinya, sejak awal November, di banyak tempat di kota ini, mulai terlihat hiasan lampu yang menerangi hari-hari yang cepat menjadi gelap di musim dingin. 

Hari gelap yang panjang, dengan cuaca dingin yang kadang di bawah nol celcius, menjadi lebih meriah. Seperti halnya di Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri, di Oslo pun kegiatan pasar rakyat dan pasar malam musiman tampak semarak. Sebagai penduduk tak tetap selagi bertugas di Norwegia, tentu kami ingin merasakan semaraknya suasana pasar musiman tersebut.

Salah satunya, Christmas Market, yang berlokasi di pusat kota, Jalan Karl Johan. Setiap tahun, taman kota tersebut berubah menjadi cantik karena diterangi beragam hiasan lampu, serta diramaikan oleh banyak kios, sehingga menjadi pusat hiburan.

Banyak kios menjajakan perlengkapan musim dingin, hasil karya sendiri (home industry). Ada juga kios yang menawarkan aneka jajanan khas negara Skandinavia, termasuk keju dan daging rusa. Pengunjung dapat menikmati semaraknya Kota Oslo dari bianglala (Parish Wheels), atau bisa bermain "ice skating".

Baca juga : Nggak Tertangani Infrastruktur, Banjir Rob Di Jakut Berakhir Saat Air Laut Surut

Sementara itu, Norsk Folkemuseum, museum yang menampilkan sekilas sejarah kehidupan bangsa Norwegia, setiap Desember di dua kali akhir pekan membuka pasar rakyat. Lahan museum merupakan bagian dari tanah milik kerajaan, dan terbilang luas, sehingga perlu waktu sekitar tiga hingga lima jam untuk menyusurinya.

Saya beserta istri menyempatkan menikmati suasana pasar rakyat tersebut seraya merasakan antara lain suasana kehidupan di desa Norwegia di Abad ke-17.

Norsk Folkemuseum atau The Norwegian Museum of Cultural History ini menerapkan konsep museum terbuka (open air museum). Museum ditata seperti sebuah kota dan desa dengan menampilkan berbagai gedung, seperti gereja, apotek, aula dan alun-alun kota.

Di bagian lain museum digambarkan kehidupan pedesaan dengan rumah-rumah kayu dan ladang serta peternakan. Pengunjung bisa mempelajari perjalanan sejarah masyarakat Norwegia dari masa ke masa.

Suasana kehidupan masyarakat Norwegia di era tertentu terlihat dari beragam bangunan, termasuk rumah kayu yang otentik dan berasal dari berbagai wilayah di Norwegia.

Baca juga : Beragam Kisah Hidup Diaspora Indonesia di Norwegia

Pengunjung bisa ikut merasakan kehidupan di satu era, misalnya di era 1700-an tersebut jalanan masih berupa tanah yang dipadatkan dan becek di beberapa tempat. Saat berpindah ke era lainnya, jalanan di sekitar pemukiman sudah bebatuan.

Museum ini sepintas ada kesamaannya dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yakni sama-sama ingin mengenalkan ragam sosio budaya ke masyarakat dengan konsep "open air museum". Perbedaan pun tentunya ada, yaitu sisi yang ditampilkan.

TMII menampilkan ragam budaya etnis di tanah air melalui rumah adatnya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, bertujuan agar Bangsa Indonesia makin mengenal satu sama lain dan menghargai perbedaan budaya.

Sedangkan Norsk Folkemuseum menampilkan keaslian bangunan dari tiap wilayah dalam beberapa abad, dan gaya hidup masyarakat Norwegia dari satu era ke era lainnya. Mereka memperagakannya dengan mengenakan pakaian di abad tersebut serta memperlihatkan sebagai contoh, cara membuat roti rumahan di abad itu.

Setidaknya, bagi mereka yang berkunjung ke Norwegia untuk waktu yang tidak terlalu lama, kesempatan ke museum tersebut akan membawa mereka melihat ragam pola hidup melalui "lorong waktu".

Baca juga : Dokter Palsu Sukses Buka Praktik Selama 20 Tahun

Saya beruntung bisa menapaki "lorong waktu" tersebut di tengah suasana akhir tahun. Suasana pesta rakyat yang terasa semakin istimewa karena ditampilkannya tarian rakyat dan musik tradisional.

Teuku Faizasyah, Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia merangkap Islandia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.