Dark/Light Mode

Cerita Perjalanan Ke Rusia (2)

Lihat Raja Bom Di Museum Atom Yang Bikin Takjub

Sabtu, 5 Juli 2025 07:45 WIB
Ini penampakan Tsar Bomba yang ada di Museum Atom, bom yang diklaim Rusia paling dahsyat di dunia. (Foto: Wahyuni Suryani/RM)
Ini penampakan Tsar Bomba yang ada di Museum Atom, bom yang diklaim Rusia paling dahsyat di dunia. (Foto: Wahyuni Suryani/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wartawan Rakyat Merdeka Wahyu Suryani mengunjungi Kota Moskow dan Pevek di Rusia bersama wartawan dari Uzbekistan, Kirgistan, Afrika Selatan dan Ghana pada 21 Juni-1 Juli 2025. Kunjungan ini untuk melihat teknologi modern yang dimiliki Rosatom berupa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terapung (Floating Nuclear Power Plant/FNPP). Berikut ini laporannya.

Selain ke Red Square, saya juga mengunjungi Museum Atom di jantung Kota Moskow. Masuk ke museum ini seperti melangkah ke lorong waktu yang canggih, mera­sakan kehangatan di dalam museum di tengah era Perang Dingin yang dipamerkan.

Museum ini bukan hanya pameran sejarah, melainkan penggambaran bagaimana Rusia menjadi pemain kunci dalam era atom. Tentunya dari pengembangan awal hingga dampaknya yang berkelanjutan pada dunia modern.

Baca juga : Kompak, KPU Dan Bawaslu Sambut Baik Putusan MK

Museum Atom terletak di dalam Paviliun Pameran Prestasi Ekonomi Nasional (VDNKh). Museum ini memiliki dua bagian utama, yakni bagian yang fokus pada sejarah industri nuklir Uni Soviet, terletak di bunker bawah tanah. Satu lagi bagian modern yang menampilkan perkembangan terkini dalam energi nuklir, terletak di empat lantai di atas bunker.

Kata atom berasal dari bahasa Yunani kuno, yang secara harfiah berarti tak terpisahkan. Selama berabad-abad, manusia percaya bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Namun, pan­dangan ini berubah drastis pada akhir tahun 1930-an. Para ilmuwan Rusia kala itu menemukan bahwa atom dari elemen kimia radioaktif bernama uranium, sebenarnya dapat dipecah. Perpecahan ini melepaskan daya dan energi yang sangat luar biasa.

Museum ini membawa pengunjung melalui garis waktu. Dimulai dari bunker museum yang memamerkan proyek Uni Soviet pada tahun 1940-an dan di dalamnya berisi gambaran para ilmuwan dan foto-foto terkait penemuan atom.

Baca juga : Penanganan Cyberbullying Harus Dilakukan Kolektif

Berlanjut ke area berikutnya yang menceritakan tentang proyek atom pada tahun 1950-an dan 1970-an diser­tai lembaran dokumentasi dan film-film dokumenter. Ada ruangan yang dibuat seperti laboratorium, tempat meneliti atom-atom yang dilakukan para ilmu­wan. Ada juga tumpukan uranium yang tersusun di atas kereta pengangkut.

Di museum ini, pengunjung dapat melihat langsung replika bom atom Uni Soviet pertama yang diberi nama RDS-1. Menurut keterangan, bom nuklir RDS-1 ini mirip dengan “Fat Man”, bom plutonium yang dijatuh­kan Amerika Serikat di Nagasaki, Jepang, pada 9 Agustus 1945. Selain RDS-1, museum juga memamerkan Tsar Bomba yang diklaim Rusia se­bagai bom terdahsyat di dunia. Tsar Bomba dikenal juga dengan nama RDS-220. Nama Tsar Bomba diberi­kan oleh dunia Barat yang berarti Raja Bom atau Kaisar dari Segala Bom.

Selanjutnya, di lantai atas pengunjung sampai pada era modern teknolo­gi nuklir. Ini mencakup bukan hanya penerapannya dalam bidang militer. Tetapi juga penggunaan energi atom untuk tujuan damai, seperti energi lis­trik dan kedokteran. Bergeser ke ruang sebelah, pengunjung dapat melihat berbagai macam bentuk nuklir yang dipamerkan. Dan yang menjadi perha­tian, ada rancangan nuklir berkonsep mobil sport canggih berwarna hijau.

Baca juga : Ketua Dan Sekretaris PPP Mulai Saling Menjatuhkan

Setelah itu, pengunjung bisa menuju ruang pameran modern yang di dalamnya terdapat maket Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terapung (Floating Nuclear Power Plant/FNPP) satu-satunya di dunia.

Saya bersama rombongan wartawan juga melakukan simulasi masuk ke dalam kapal pemecah es (ice breaker) bertenaga nuklir yang dimiliki Rusia. Kita akan merasakan goyangan kapal dengan tampilan layar di depan, seolah-olah sedang memecah belah es di lau­tan. Siapa pun bisa mencoba menjadi nakhoda dengan memutar-mutarkan kemudi kapal. Sungguh pengalaman yang mengesankan.

Secara keseluruhan, kunjungan ke Museum Atom Rusia sangat informatif. Kecanggihan teknologi yang dipamerkan sangat menakjub­kan. (Bersambung)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.