Dark/Light Mode

Bertemu Jokowi, PM Morrison Mau Bahas Soal Yerusalem

Senin, 12 November 2018 20:39 WIB
Scott Morrison kampanye di Queensland, Australia.  (Foto Tim Marsden/AAP)
Scott Morrison kampanye di Queensland, Australia. (Foto Tim Marsden/AAP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Scott Morrison mau membahas pemindahan kedutaan besar Australia untuk Israel ke Yerusalem saat bertemu Presiden Joko Widodo di sela Singapura pada 13-15 November. Meski mempertimbangkan relokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem,  Australia tetap mendukung "100 persen" solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel dan Palestina.
"Saya akan memberi tahu beliau (Jokowi) bahwa kami masih mempertimbangkan isu ini dalam pemerintah, isu tersebut dipertimbangkan secara internal, dan kami akan terus melanjutkan dengan hormat," ucap Morrison kepada The Guardian, kemarin.

Morrison mengumumkan rencana relokasi kedutaan Australia untuk Israel ke Yerusalem sekitar pertengahan Oktober lalu. Gagasan itu muncul karena dia menganggap proses perdamaian antara Israel dan Palestina tak kunjung selesai. Jika terjadi, langkah tersebut secara politik menunjukkan Australia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Rencana itu memicu kecaman Indonesia sebagai salah satu pendukung Palestina. Indonesia menilai pemindahan kedutaan untuk Israel ke Yerusalem bisa memperburuk peluang proses perdamaian Israel-Palestina.

Baca juga : Elektabilitas Jokowi Naik Ditolong Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

Rencana Morrison dianggap gangguan antara Canberra dan Jakarta yang tengah berupaya merampungkan perjanjian perdagangan bebas senilai lebih dari 11,4 miliar AS (sekitar Rp17,3 triliun).
Perjanjian yang tertuang dalam Kemitraan Ekonomi Komperhensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) itu telah digodok kedua negara selama lebih dari 10 tahun. Rencananya akan diteken Morrison bersama Jokowi akhir tahun ini. Namun, rencana itu nampaknya akan mundur terutama setelah relasi kedua negara merenggang akibat rencana kontroversial Morrison tersebut.

"Tidak perlu buru-buru dalam hal ini, tidak perlu buru-buru sama sekali, saya tidak terganggu akan hal itu. Kesepakatan itu akan ditandatangani ketika kami berdua melakukan hal itu," pungkas Morrison.[MEL]

Baca juga : Jomblo Akut, Pria Nikahi Hologram

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.