Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tidak Ada yang di Zona Merah Covid-19, WNI di Italia Masih Aman

Jumat, 6 Maret 2020 02:02 WIB
Grafik penyeraban Covid-19 di Italia. (Foto: KBRI Roma)
Grafik penyeraban Covid-19 di Italia. (Foto: KBRI Roma)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam upaya menangani wabah Virus Corona alias Covid-19, PM Italia Giuseppe Conte dalam konferensi pers bersama Menteri Pendidikan Italia, Lucia Azzolina, di Roma, memerintahkan penutupan seluruh sekolah dan universitas di Italia mulai 5 Maret sampai 15 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 di Italia. Menurut data Kementerian Kesehatan Italia, hingga 4 Maret 2020, pukul 18.00, tercatat 3.089 orang yang terinfeksi Covid-19. Rinciannya, 2.706 kasus positif, 107 orang meninggal dunia, dan 276 orang sembuh. Pekembangan data tersebut diperbarui Kemenkes Italia setiap harinya pukul 18.00 waktu setempat.  

Pada 4 Maret 2020, KBRI Roma kembali mengeluarkan imbauan bagi WNI di Italia untuk tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, serta selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri. Termasuk di antaranya membersihkan tangan, menggunakan masker jika memungkinkan, dan menghindari kontak dekat penderita demam dan batuk. Selain itu, WNI juga diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang telah ditetapkan Pemerintah Italia sebagai "zona merah". Yaitu Bertonico, Casalpusterlengo; Castelgerundo; Castiglione D'Adda; Codogno; Fombio; Maleo; San Fiorano; Somaglia; Terranova dei Passerini, dan Vo' Euganeo. 

Baca juga : Pemerintah Upayakan WNI yang Sudah Mendarat di Saudi Bisa Laksanakan Umroh

Terkait 5 WNI yang terdata berada di wilayah Lombardy, berdasar pemutakhiran data, diperoleh informasi bahwa 3 WNI (1 laki-laki dan 2 perempuan) telah pindah ke kota lain yakni Turin dan Milan. Sedangkan 2 WNI lainnya (perempuan) telah kembali ke Indonesia karena menyelesaikan studi. Dengan demikian, tidak ada lagi WNI di 11 kota dan wilayah lockdown dalam “zona merah”. KBRI juga melakukan imbauan bagi WNI yang belum melakukan pemutakhiran data, untuk segera melakukannya secara online.

KBRI Roma juga telah membuka Posko Logistik Penanganan Covid-19 bertempat di KBRI Roma dengan nomor hotline +39 338 923 4243. Posko Covid-19 KBRI Roma  telah dan terus melakukan komunikasi dan koordinasi berkala dengan perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan masyarakat Indonesia di Italia. Terdapat beberapa wilayah dengan konsentrasi WNI cukup besar antara lain di Milan, Padova, Venezia, Roma, Firenze dan Trieste. Sejauh ini belum terdapat laporan adanya WNI yang diduga terinfeksi Covid-19 di Italia. 

Baca juga : Ngeri, Wabah Virus Covid-19 di Korsel Makin Merajalela

Berdasarkan laporan yang diterima, WNI yang tinggal di "zona kuning" maupun "zona lainnya (hijau)" masih menjalani aktivitas sehari-sehari secara aman dan relatif normal. Meskipun terdapat beberapa kebijakan pencegahan penyebaran covid-19 seperti penutupan sekolah, penundaan penyelenggaraan pertandingan olah raga, konser musik, karnaval, festival, dan lainnya. 

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di salah satu negara akreditasi KBRI Roma, yaitu San Marino, Pemerintah San Marino mengumumkan terdapat 10 kasus infeksi Covid-19 hingga 3 Maret 2020. Sebanyak 7 dari 10 orang tersebut dirawat di San Marino State Hospital; 3 orang melakukan home isolation, dan 1 orang meninggal dunia. Pemerintah San Marino sedang menunggu hasil tes 7 orang lainnya dan mengkarantina 98 orang karena kontak langsung dengan penderita. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.