Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

China Ingin Menguji Keampuhan Vaksin Covid-19 di Luar Negeri, Kenapa?

Kamis, 2 April 2020 21:11 WIB
(Foto India Today)
(Foto India Today)

RM.id  Rakyat Merdeka - China ingin menguji vaksin Covid-19 di luar negeri. Untuk mengetahui keampuhan vaksin ini, diperlukan uji coba berskala besar.

Tim ilmuwan militer China sudah melakukan tes klinis dan hasilnya diharapkan bisa diumumkan bulan ini. Ahli virus dari State Key Laborarory of Respiratory Chen Ling mengatakan, uji coba tingkat kedua dan ketiga membutuhkan subjek tes yang lebih banyak lagi.

Chen menyebut pihaknya berencana menguji coba vaksin di negara dengan jumlah korban terparah agar bisa mendapatkan hasil uji yang lebih akurat. "Kita sudah menanggulangi virusnya dengan cepat. Tapi kita tidak punya subjek tambahan untuk menguji vaksin yang sudah disempurnakan," lanjutnya dikutip SCMP.

Baca juga : Satu WNI di Inggris Meninggal Karena Covid-19

Ahli epidemi dan ahli virus Academy of Military Medical Sciences Chen Wei menyebut vaksin buatan China sangat aman dan memiliki hasil yang diharapkan. Ia menyebut sudah ada banyak negara yang menyampaikan ketertarikan mereka untuk menjadi negara uji coba. Namun Chen ogah menyebut negara mana yang menawarkan diri itu.

Covid-19, yang disebabkan virus Sars CoV2, keluarga corona, pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China. Kini virus saluran pernapasan ini sudah menyebar cepat secara global. Amerika Serikat, Spanyol dan Italia menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak mengalahkan China.

Ahli Vaksin dari Shanghai, Tao Lina menyebut pengujian kemanjuran vaksin bisa dilakukan di negara banyak yang terinfeksi. Uji coba,juga katanya, bisa dilakukan di Inggris dan Jerman, tempat fasilitas dan kelengkapan medisnya mencukupi. Tao memperkirakan AS tidak akan mau menjadi negara tempat uji coba vaksin.

Baca juga : Ini Langkah UIN Bandung Tangkal Covid-19 di Lingkungan Kampus

Tahapan pertama uji coba vaksin sudah dilakukan di Wuhan pada 16 Maret dengan 108 relawan yang menerima suntikan. Uji coba ini dilakukan bersamaan dengan pengumuman bahwa Institusi Kesehatan Nasional AS juga mengumumkan tengah melakukan uji coba vaksin atas kerja sama Badan Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS dan sebuah perusahaan bioteknologi. Angkatan bersenjata AS juga tengah melakukan uji coba yang sama.

Sejumlah ilmuwan dan ahli virus sipil di negara lain juga dikabarkan melakukan uji coba membuat vaksin Covid-19. Analis militer yang berbasis di Beijinh Zhou Chenminh mengatakan biasanya ilmuwan AS akan bekerja sama dengan rekan mereka dari China untuk membuat vaksin.

"Senjata terkuat untuk melawan pandemi adalah kerja sama China dan AS. Mereka harusnya mengesampingkan perbedaan demi kebaikan seluruh negara. Kita menghadapi musuh bersama, Covid-19," tandas Zhou. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.