Dark/Light Mode

Indonesia Desak DK PBB Hentikan Aksi Israel di Palestina

Jumat, 24 April 2020 17:04 WIB
Konflik Israel dan Palestina terus memanas.
Konflik Israel dan Palestina terus memanas.

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menghentikan rencana Israel untuk lakukan aneksasi formal wilayah Palestina, dan kegiatan pembangunan permukiman ilegal yang merupakan bentuk aneksasi senyap atau creeping annexation Israel terhadap tanah Palestina di tengah merebaknya Covid-19. 

“DK PBB harus tegas menghentikan rencana creeping annexation dan mendorong Pemerintah Israel untuk penuhi kewajibannya sebagai occupying power, sesuai dengan hukum internasional, “ ujar Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar, Dian Triansyah Djani di New York. 

Sikap tegas Indonesia tersebut merespons kesepakatan pemerintahan koalisi Israel antara Benjamin Netanyahu dan Benny Ganz yang menyebutkan rencana untuk melakukan “formal annexation” terhadap berbagai wilayah Palestina di Tepi barat. 

Baca juga : Kemenristek Berikan Seribu Paket Sembako

Dalam melawan Covid-19, Indonesia juga ingatkan  kewajiban Israel sebagai “occupying power” sesuai hukum internasional, adalah untuk melindungi dan menyediakan peralatan dan fasilitas, serta akses kesehatan bagi warga Palestina, termasuk menghentikan blokade terhadap Jalur Gaza. 

Koordinator PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa rencana Israel untuk aneksasi wilayah Tepi Barat Palestina, tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi mengancam proses perdamaian Israel-Palestina dan stabilitas di kawasan. 

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyadh Mansour menyampaikan, bahwa masyarakat internasional harus melakukan segala cara untuk menghentikan aneksasi Israel. 

Baca juga : Final, Kemenhub Tak Hentikan Operasional KRL Commuterline

“Ketika semua orang berlindung di rumah saat pandemi, Israel terus menghancurkan rumah-rumah warga Palestina. Ini harus dihentikan,” tegas  Mansour. 

Diketahui, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah selenggarakan pertemuan “Open Debate” DK PBB, secara virtual membahas kondisi terkini di Palestina dan kawasan Timur Tengah, termasuk dalam hadapi pandemi Virus Korona (Covid-19), Kamis (23/4).

Selain dihadiri oleh negara-negara anggota DK PBB, juga dihadiri oleh Watap Palestina dan Israel. 

Baca juga : Kemristek Berikan Paket Sembako Ke Ojol Hingga Penjual Makanan

Mayoritas negara-negara anggota DK PBB menolak aksi provokasi dan tindakan sepihak Israel dalam aneksasi wilayah Palestina. 

Indonesia dan mayoritas negara-negara anggota DK PBB juga tekankan dukungannya terhadap two-state solution yang berdasarkan pada parameter internasional yang telah disepakati sesuai dengan berbagai resolusi DK PBB, sebagai solusi damai dan adil bagi penyelesaian konflik Israel dan Palestina. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.