Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Duta Besar Jerman Peter Schoof, Cerita Kesuksesan Negerinya Hadapi Covid-19

Kamis, 4 Juni 2020 06:52 WIB
Hasil tangkapan layar diskusi Hack The Crisis bersama Dubes Peter Schoof (kiri bawah), diikuti Dubes Arif Havas Oegroseno (kiri atas) dan Ilham Habibie (kanan bawah) serta dimoderatori Daniel Tumewu pada Selasa  (2/6).
Hasil tangkapan layar diskusi Hack The Crisis bersama Dubes Peter Schoof (kiri bawah), diikuti Dubes Arif Havas Oegroseno (kiri atas) dan Ilham Habibie (kanan bawah) serta dimoderatori Daniel Tumewu pada Selasa (2/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jerman merupakan salah satu negara di Eropa yang dapat mengantisipasi penyebaran virus corona. Kini Negeri Der Panzer itu tengah menjalani kehidupan the new normal (kehidupan normal baru) demi mencegah meledaknya kembali kasus penularan Covid-19.

Dalam diskusi virtual ‘Hack The Crisis - Solution for The New Now’ pada Selasa (2/6) petang, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof berbagi cerita mengenai bagaimana negerinya bisa berhasil mengantisipasi penyebaran virus dan menjalani hidup dengan kenormalan yang baru.

Sebelum menjalani kehidupan normal baru, Jerman juga sempat kaget saat wabah Covid-19 dengan cepat menyebar di wilayahnya. Berkat kesigapan otoritas setempat dan kepatuhan warganya, penularan pun bisa direm sedemikian rupa.

“Semua ini bisa dilakukan berkat banyaknya pemeriksaan lab oleh petugas medis dengan masif. Kami termasuk sangat beruntung karena memiliki alat medis yang memadai sehingga pemeriksaan bisa berjalan cepat dan efisien,” jelas Schoof.

Baca juga : Puan Dorong Sivitas Akademika Terus Berinovasi Tangkal Covid-19

Ia mengatakan, pemerintah Jerman melakukan rapid test secara besar-besaran sejak April. Lebih dari 120 ribu tes dilakukan per harinya. Tercatat sudah ada hampir 4 juta warga Jerman yang menjalani tes hingga akhir Mei.

“Tes Covid-19 menjadi perangkat esensial sampai vaksin dan obat Covid-19 ditemukan. Khususnya saat kami mulai kembali membuka aktivitas masyarakat dan sektor usaha,” terang Schoof.

Di tengah dimulainya kehidupan normal baru, warga Jerman mulai beradaptasi. Dubes berkacamata ini mengatakan, warga Jerman mulai sadar dengan kebersihan lingkungan dan diri.

“Kini warga sudah terbiasa memakai masker saat keluar rumah. Di toko-toko menyediakan hand sanitizer untuk pelanggan yang tiba. Kita juga terbiasa mencuci tangan setiap kembali dari aktivitas di luar ruangan,” jelas Schoof.

Baca juga : Pancasila dan Gotong Royong Bangsa Hadapi Pandemi Covid-19

Untuk kegiatan perkantoran, Schoof menyebut mulai banyak kantor yang melaksanakan rapat secara virtual. “Seperti sekarang ini, pertemuan dan diskusi kita lakukan lewat Zoom. Di sana (Jerman) juga mulai membiasakan serba online. Ini demi menghindari penularan baru Covid-19,” paparnya.

Tidak hanya itu, data dari hasil tes Covid-19 juga jadi acuan bagi pemerintah untuk bertindak cepat jika kasus baru ditemukan. Karena menurutnya, sampai vaksin ditemukan, sangat penting untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan mengenai virus ini.

Otoritas Jerman akan memberlakukan semi-karantina pada wilayah yang memcatatkan kasus positif lebih dari 50 orang per 400 ribu jiwa.

“Ini demi menghambat penularan. Segala langkah pencegahan harus dilakukan dengan cepat dan terencana,” ujar Schoof.

Baca juga : Bamsoet: The New Normal Harus Bisa Cegah Gelombang Kedua Pandemi Covid-19

Dubes Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, yang turut hadir dalam diskusi mengatakan, Indonesia dan negara lain dapat belajar dari cara Jerman mengendalikan penyebaran virus corona.

“Yang saya temukan pertama, kesiapan infrastruktur sistem kesehatan. Jerman merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki tempat tidur untuk layanan perawatan intensif terbanyak,” ujar Havas.

Menurut data Worldometers, total pasien positif Covid-19 di Jerman per Selasa (2/6) mencapai 183.775 jiwa. Dari angka itu, 8.618 di antaranya meninggal dunia, sementara 166.400 lainnya telah dinyatakan sembuh. Sejauh ini, sekitar 8.757 pasien masih menjalani perawatan dan ada 10 kasus baru yang ditemukan dalam 24 jam terakhir. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.