Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wakil Menteri Loncat ke Mahathir

Politik Malaysia Masih Hangat

Minggu, 7 Juni 2020 05:15 WIB
Muhyiddin Yassin dan Mahathir Mohamad (Foto: Istimewa)
Muhyiddin Yassin dan Mahathir Mohamad (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politik Malaysia ternyata belum adem. Masih panas. “Perang” kubu Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan Mahathir Mohamad terus berlanjut. Yang terbaru, Wakil Menteri Pekerjaan Negeri Jiran, Datuk Shahruddin Md Salleh mengundurkan diri dan loncat ke kubu Mahathir. 

Dalam pernyataan singkat pada Kamis (4/6) kemarin, Shahruddin mengatakan, bergabung dengan kabinet koalisi Perikatan Nasional (PN) di bawah pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin bukan pilihan tepat. Dia mengaku, mempertimbangkan konstituennya di Sri Gading yang memilih koalisi Pakatan Harapan (PH).

Baca juga : Pelaku Penyerangan Polsek Daha Terpapar Aliran Sesat

PH merupakan koalisi partai pendukung Mahathir saat dia diusung sebagai PM Malaysia pada pemilu 2018. “Itu alasan politik yang salah untuk bergabung dengan pemerintah PN. Sebagai langkah pertama saya dalam memperbaiki kesalahan ini, saya mengundurkan diri, karena saya ditugaskan ke posisi ini oleh Perdana Menteri Perikatan,” ujarnya seperti dikutip dari straitstimes.com, kemarin. 

Sebelumnya, pada 2 Juni kemarin, di akun Facebook Partai Pribumi Bersatu (Partai Bersatu), Shahruddin sudah menyatakan akan bergabung ke PH. “Saya harus mengundurkan diri sebagai wakil menteri pekerjaan. (Jika) saya harus meninggalkan temanteman PN (Perikatan Nasional) saya dan kembali ke PH, dan ada jaminan bahwa Bersatu akan kuat dan terus berkembang di sana, saya bersedia melakukan itu,” tegasnya. 

Baca juga : Balotelli Gondok Dicap Mangkir Latihan

Partai Bersatu adalah partai yang didirikan Mahathir. Tapi Mahathir dipecat Muhyiddin yang saat ini menjabat sebagai Presiden partai itu. Selain dari partai, pria berusia 94 tahun itu juga ditendang dari parlemen. Muhyiddin membeberkan alasan pemecatan Mahathir. Yakni, menentang keputusan dan arahan dari dewan tertinggi Partai Bersatu dengan bergabung ke PH. “Tun (Mahathir) dan para pendukungnya memilih bekerja dengan Pakatan Harapan meskipun partai memutuskan untuk tidak melakukannya,” tegas Muhyiddin. 

Selain Mahathir, putranya Mukhriz Mahathir, mantan Menpora Syed Saddiq, dan mantan Menteri Pendidikan Maszlee Malik juga didepak. Kemudian orang kelima yang diusir dari Bersatu adalah Amiruddin Hamzah, Wakil Menteri Keuangan selama 22 tahun Mahathir menjabat perdana menteri. 

Baca juga : Dhani: Politik Saya Ya, Politik Diam...

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam, kelima politisi itu menyebut pemecatan mereka salah dan ilegal. Dipecatnya Mahathir datang ketika muncul spekulasi dirinya berhasil mengumpulkan dukungan 129 anggota parlemen, untuk merebut kembali jabatan PM Malaysia dari Muhyiddin. 

Sejak kudeta pada Maret, Bersatu pecah menjadi dua faksi yang masingmasing mendukung Mahathir dan PM Muhyiddin. Muhyiddin yang merupakan anak didik Mahathir, merupakan otak di balik keputusan partai keluar dari aliansi PH pada akhir Februari. Dia menempuh, langkah itu usai perselisihan dengan mitra multiras di PH. Muhyiddin dan kroni-kroninya di PH lalu hijrah ke Barisan Nasional, termasuk eks Perdana Menteri Najib Razak yang tercemar skandal, untuk membentuk aliansi Perikatan Nasional yang berkuasa saat ini. Muhyiddin berhasil menyingkirkan Mahathir dari kursi PM pada 29 Februari. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.