Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Setelah Hagia Sophia
Lagi, Erdogan Ubah Gereja Jadi Masjid
Jumat, 21 Agustus 2020 21:31 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sibuk mencari dukungan umat Muslim di negerinya. Caranya, dengan mengubah gereja menjadi masjid. Setelah Hagia Sophia, kini mengubah Gereja Chora menjadi masjid.
Pengubahan fungsi Gereja Chora terhitung sejak Jumat ini, 21 Agusus 2020.
"Manajemen dari Kariye (nama lain dari Gereja Chora) telah kami pindahkan kepada Direktorat Urusan Agama dan selanjutnya terbuka digunakan untuk beribadah," ujar pernyataan pers Erdogan sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca juga : Usia Sudah Setengah Abad, Sophia Latjuba Masih Kinyis-Kinyis
Belakangan, Erdogan tengah getol-getolnya mengkonversi situs-situs bersejarah menjadi lokasi ibadah umat Muslim. Beberapa pekan lalu, ia mengkonversi Hagia Sophia menjadi masjid dengan klaim bahwa situs tersebut, sejak awal, adalah lokasi ibadah umat Muslim.
Padahal, selama ratusan tahun, Hagia Sophia adalah gereja katedral yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah Kristen Ortodoks dan Kekaisaran Bizantium.
Karena itu banyak yang menuduh, apa yang dilakukan Erdogan bukan motif religious. Tapi politik, mengingat Erdogan tengah membangun dukungan dari umat Muslim konservatif.
Baca juga : Ridwan Kamil Siap Jadi Relawan Vaksin Covid-19
Sama dengan Hagia Sophia, Chora memiliki keterkaitan dengan sejarah Kristen Ortodoks dan Kekaisaran Bizantum. Bangunan itu dibangun di dekat tembok Konstantinopel dan menyimpan kesenian peninggalan Bizantium Abad 14, termasuk fresko kisah Alkitab.
Ketika kota dikuasai Muslim Ottoman di tahun 1453, Chora dibatasi aksesnya. Ratusan tahun kemudian, bangunan itu dibuka lagi sebagai museum oleh Republik Turki yang sekuler. Baru tahun lalu keputusan mengubah Chora menjadi museum dianulir oleh Pengadilan Turki. Hal itu membuka ruang bagi Erdogan untuk mengubah Chora menjadi masjid. [KRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya