Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China, yang merupakan tempat pertama kali virus corona SARS-CoV-2 teridentifikasi, akan kembali membuka sekolah-sekolah.
Seperti dikutip kantor berita Reuters, Sabtu (29/8/2020), pembukaan seluruh sekolah, termasuk taman kanak-kanak, akan dimulai pada Selasa (1/9/2020). Kota ini menjadi salah satu daerah yang mengalami dampak paling parah di China akibat wabah virus corona.
Wuhan di-lockdown selama lebih dari dua bulan sejak akhir Januari lalu, dan kota ini menyumbang 80 persen dari seluruh kasus kematian di China.
Baca juga : Mulai 1 Oktober, DP Kendaraan Ramah Lingkungan Jadi Nol Persen
Pihak otoritas setempat menyatakan, sebanyak 1,4 juta siswa dari 2.842 lembaga pendidikan di seluruh Kota Wuhan akan kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Pembukaan ini bersamaan dengan dimulainya semester pada musim gugur.
Sementara itu, Universitas Wuhan dibuka satu hari lebih awal, yaitu pada Senin (31/8/2020). Pemerintah Kota Wuhan telah menyusun rencana darurat jika tingkat risiko penyebaran virus berubah. Mereka akan kembali beralih ke pembelajaran online bila penyebaran Covid-19 ternyata kemudian meningkat.
Di saat yang sama, Pemerintah setempat juga mengharuskan setiap siswa mengenakan masker dan sebisa mungkin menghindari transportasi umum. Selain itu, pihak sekolah diminta menyediakan fasilitas pengendalian penyakit hingga membatasi aktivitas yang berpotensi mengumpulkan massa.
Baca juga : Agar Anak Sehat, Kemenpora Luncurkan Program Siolga
Pihak sekolah juga harus menyerahkan laporan harian mengenai kondisi sekolahnya kepada otoritas kesehatan setempat. Sedangkan, bagi siswa asing dan guru yang belum menerima pemberitahuan dari pihak sekolah, tidak akan diizinkan kembali melakukan pembelajaran secara tatap muka.
Setelah penguncian dicabut pada April lalu, Wuhan terus beranjak kembali normal dan belum melaporkan kasus baru virus corona dari penularan lokal sejak 18 Mei 2020.
Sebagaimana data Worldometers, 29 Agustus 2020, kasus positif virus corona di China sebanyak 85.022 kasus, dengan 9 kasus baru. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80.126 orang dinyatakan sembuh dan kematian di negara ini mencapai 4.634 orang. China menduduki peringkat ke-34 di dunia terkait jumlah penyebaran virus corona. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya