Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bidang Saintek Dominasi Penugasan Belajar PNS-P3K Jenjang Doktor di Prancis
Minggu, 11 Oktober 2020 12:09 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebanyak 23 mahasiswa dan mahasiwi program doktor yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Indonesia mengikuti kegiatan seminar kemajuan studi dan riset tugas belajarnya di Perancis pada 2020.
Kegiatan seminar ini digelar oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris. Menurut Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memotivasi, agar tugas belajar dapat selesai tepat waktu, mendengarkan permasalahan yang mungkin ada, dan meningkatkan komunikasi akademik antar peneliti.
Kegiatan presentasi kemajuan pendidikan dan riset masing-masing peserta disampaikan selama kurang lebih 7 menit. Pada presentasi ini, peserta dibagi menjadi dua kelompak, guna menghindari kerumunan dalam satu ruangan. Bidang studi mahasiswa doktor di bidang Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 89 persen dan bidang Sosial dan Humaniora (Soshum) 11 persen. Sementara bidang riset doktor yang paling dominan adalah bidang teknologi informasi dan terapannya.
Baca juga : Kasus Baru Covid-19 Di Kota Bogor Didominasi Penularan Di Perkantoran
Para mahasiswa juga mendapatkan sumber beasiswa yang beragam. Sebanyak 75 persen merupakan beasiswa dari Pemerintah Indonesia dan 25 persen dari pemerintah Prancis atau Uni Eropa (UE).
Dari Indonesia, antara lain bersumber dari Kementerian Agama atau Ministry of Religious Affairs (MORA) Scholarship berupa Program Beasiswa 5000 Doktor, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri atau disingkat BPPLN.
Kegiatan ini digelar selama dua hari di Grenoble, sebuah kota di wilayah Auvergne-Rhône-Alpes di tenggara Prancis, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, memakai masker, dan tetap menjaga jarak.
Baca juga : Pentingnya Digitalisasi Pasar Rakyat di Masa Pandemi
Salah satu peserta kegiatan, Wisnu Uriawan, mahasiswa doktor di Institut National des Sciences Appliquées de Lyon (INSA Lyon) menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat, karena bisa saling sharing permasalahan selama riset, dan saling memberikan motivasi.
Peserta lain, Dwiria Wahyuni yang baru selesai ujian doktor sehari sebelumnya juga menyampaikan, hubungan baik dengan pembimbing sangat penting dan menjadi bagian penting kelancaran studi.
Diharapkan, setelah selesai masa studi di Perancis para doktor PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) ini dapat segera kembali mengabdi kepada bangsa dan negara. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya