Dark/Light Mode

Nasib Trump Ditentukan Hari Ini

Apakah Biden Sanggup Patahkan Kutukan Hillary?

Selasa, 3 November 2020 07:32 WIB
Joe Biden (kanan) dan  Hillary Clinton. (Foto: AFP)
Joe Biden (kanan) dan Hillary Clinton. (Foto: AFP)

 Sebelumnya 
Sementara itu, polling dari CNN menunjukkan, Biden unggul di Arizona, Michigan, dan North Carolina. Semuanya juga negara bagian yang dimenangi Trump pada 2016. Hanya jajak pendapat ABC/Washington Post yang memberi kabar buruk bagi Biden.

Hasil surveinya, Trump unggul tipis di Florida dengan 50 persen-48 persen, meski polling itu juga memperlihatkan Biden menang 51 persen-44 persen di Pennsylvania.

Emerson College juga merilis hasil polling yang menunjukkan eks wapres Barack Obama itu, unggul di Michigan, tetapi sama kuat di Ohio dan Lowa.

Sementara polling dari NBC/Wall Street Journal menunjukkan Biden unggul 10 poin dari Trump dengan 52 persen-42 persen. Hasil polling memang jauh mengunggulkan Biden di atas Trump. Bahkan, raihannya lebih baik dari Hillary Clinton empat tahun lalu.

Baca juga : Pasukan Elit AL Inggris Gagalkan Pembajakan Kapal

Trump kelihatan cukup terseok-seok mengejar Biden. Trump yang tak kenal lelah terus membom bardir 10 acara di Michigan, Iowa, North Carolina, Georgia dan Florida di hari ter akhir kampanyenya, Minggu (1/11).

Namun, bukan berarti peluang Trump untuk melanjutkan masa jabatan sudah tertutup. Trump bisa saja mengulang nasib mujurnya pada Pilpres 2016, saat melawan Hillary.

Pada Pilpres tersebut, Trump kalah suara di popular vote dengan hampir 3 juta suara. Tapi realitanya, justru Trump yang naik ke tampuk pimpinan tertinggi Paman Sam. Dia berhasil berhasil meraup 304 electoral vote milik Electoral College atau Dewan Elektoral. Pemilihan Presiden AS memang tidak diputuskan oleh popular vote, melainkan oleh Electoral College yang beranggotakan 538 orang.

Trump bisa menggenggam masa jabatan keduanya jika bisa memenangkan electoral college. Masing-masing dari 50 negara bagian AS ditambah Washington DC memiliki jumlah electoral votes yang sama dengan jumlah anggotanya di DPR ditambah dua Senator mereka.

Baca juga : Cai Changpan Ditemukan Gantung Diri Di Hutan Jasinga, Bogor

California dengan 55 electoral votes adalah yang terbesar, diikuti Texas dengan 38, Florida dan New York masing-masing 29, dan Pennsylvania dengan 20. Capres AS butuh minimal 270 electoral votes untuk bisa melaju ke Gedung Putih.

Skema yang “masuk akal” menurut jajak pendapat dan para pakar, Trump hampir pasti akan memenangkan 163 electoral votes dari negara bagian yang dimenangkannya, empat tahun lalu.

Sementara Biden, diprediksi akan meraup setidaknya 260 electoral votes termasuk di dua negara bagian yang pada 2016 dimenangkan Trump yakni Michigan dan Wisconsin. “Jika Donald Trump memenangkan semua negara bagian yang dia menangkan terakhir kali dengan pengecualian Wisconsin dan Michigan serta mempertahankan Pennsylvania, North Carolina, Arizona, dan Florida, dia menang,” prediksi Capri Cafaro, mantan anggota Demokrat dari senat negara bagian Ohio.

“Dia akan dapat 270 suara,” imbuh Cafaro yang sekarang menjabat eksekutif American University.

Baca juga : Pasukan India Baku Tembak dengan Kelompok Perlawanan di Kashmir

Hal senada juga disampaikan Profesor Wesley Widmaier, seorang ahli urusan internasional di Universitas Nasional Australia.

Menurutnya, Trump masih memiliki peluang besar untuk menang meskipun saat ini kalah popular dibanding Biden. “Dia masih memiliki jalur elektoral yang jelas menuju kursi kepresidenan. Pennsylvania masih mengudara, Florida masih mengudara, dan bahkan Arizona bukanlah hal yang pasti bagi Biden,” ujarnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.