Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kasus Corona Melonjak
California Terapkan Lockdown Ketat
Selasa, 8 Desember 2020 08:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Negara Bagian California, Amerika Serikat, mulai menerapkan lockdown, Minggu (6/12) malam. Langkah itu dilakukan menyikapi melonjaknya kasus positif Corona. Akibat kebijakan itu, 23 juta warga di California Selatan terdampak pembatasan gerak.
Kebijakan lockdown diumumkan Gubernur Gavin Newsom, politisi Partai Demokrat. Rencananya lockdown akan dilakukan sepekan, jika memang terbukti bisa menekan penularan virus. Dalam kebijakan itu, pemerintah setempat menutup bar, salon dan tempat pangkas rambut. Restoran diizinkan tetap buka hanya untuk layanan antar-jemput dan pengiriman.
Baca juga : Ferry Paulus Imbau The Jakmania Patuh Terapkan Protokol Kesehatan
“Kami tahu bahwa orang-orang bosan dengan langkah-langkah ketat, tetapi ini satu-satunya senjata yang kami miliki untuk memerangi virus,” kata Dr. Maggie Park, petugas kesehatan masyarakat di San Joaquin County, wilayah pertanian negara bagian yang paling terpukul akibat pandemi.
Secara keseluruhan, Amerika Serikat mencatat 228.407 kasus baru per Jumat (4/12), dan 2.568 kematian. Dari jumlah kasus baru itu, sebanyak 100.900 orang dirawat di rumah sakit (RS) di Amerika Serikat. Jumlah itu tumbuh sekitar 22 persen selama 14 hari terakhir.
Baca juga : Kasus Corona Makin Tinggi, Rupiah Keok Lagi
Sejumlah politisi dari Partai Republik mengkritik kebijakan tersebut. Mereka memandang menutup bisnis kecil dan memerintahkan orang untuk tinggal di rumah akan lebih merugikan.
“Penguncian pemerintah tidak mengurangi kasus atau menghentikan lonjakan,” kata Anggota Majelis Negara Bagian Republik James Gallagher, yang mewakili distrik di utara Sacramento yang belum terpengaruh lockdown.
Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan, setelah menjabat pada 20 Januari 2021, dia akan memberlakukan perintah penggunaan masker di gedung pemerintah dan alat transportasi umum. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya