Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dubes Lutfi Proaktif Promosi Potensi Ekonomi Digital RI Dan ASEAN Di AS

Rabu, 16 Desember 2020 22:00 WIB
Dubes Lutfi Proaktif Promosi Potensi Ekonomi Digital RI Dan ASEAN Di AS

RM.id  Rakyat Merdeka - Negara-negara di dunia, termasuk di kawasan, perlu meningkatkan upaya bersama dalam memulihkan ekonomi akibat Pandemi Covid-19. Caranya, melalui penguatan ketahanan dan kerja sama di sektor kesehatan, ekonomi digital dan industri rantai pasok. 

Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi pada acara pertemuan dengan pengusaha, konsultan bisnis hingga akademisi, yang digelar lembaga kajian ternama di Washington DC, yakni The Asia Foundation, Selasa (15/12/20) waktu setempat.

Dalam tiga bulan terakhir ini, Dubes Lutfi pro aktif dalam mempromosikan potensi investasi Indonesia di AS. Tak hanya kepada pemerintah dan anggota legislatif AS, ia juga menyasar kalangan pengusaha, lembaga kajian hingga akademisi Negeri Paman Sam itu.

Baca juga : Dubes Lutfi Genjot Kerja Sama RI-AS Di Bidang Jasa Dan Digital

"Di masa pandemi atau setelahnya, ekonomi digital akan terus mendapatkan momentum yang semakin besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, kawasan dan dunia," kata mantan Dubes Indonesia untuk Jepang itu. dalam keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC (KBRI Washington DC), Rabu (16/12).

Lutfi meyakini, pemulihan ekonomi ASEAN akan terbantu dengan adanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), ASEAN Comprehensive Recovery Framework, serta akses terhadap vaksin Covid-19.

AS diharapkan semakin menggarap digitalisasi sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi dengan adanya perbaikan kemudahan berusaha dan berinvestasi yang ditawarkan Omnibus Law Cipta Kerja. Lutfi mencatat, pertumbuhan sektor ekonomi digital di Indonesia telah mencapai di atas 40 persen setiap tahun, sedangkan pasar ekonomi digital ASEAN bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS.

Baca juga : Indonesia Ratifikasi Kemitraan Ekonomi Dengan Jepang Dan Mozambik

"Investasi di Indonesia pada sektor digital, akan menjadi pintu masuk untuk membuka akses yang lebih besar lagi ke pasar ekonomi digital ASEAN," terang mantan Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu.

Soal vaksin, mantan Ketua Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesis (HIPMI) itu mengatakan, solidaritas negara-negara produsen vaksin, termasuk AS, dalam memberikan akses vaksin sangat diperlukan agar penanganan Covid-19 di tingkat global tidak parsial. Sebab, tidak mungkin penanganan pandemi Covid-19 hanya dilakukan di negara-negara tertentu saja.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah pihak yang hadir menyambut positif berbagai perbaikan regulasi di Indonesia, khususnya terkait penerbitan Omnibus Law dan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.