Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

UE Sawer RI Rp 653 M Untuk SDGs

Rabu, 13 Januari 2021 13:08 WIB
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi Covid-19, Uni Eropa (UE) dan Indonesia sukses menjalankan sejumlah program kerja sama tahun lalu. Dari kesuksesan tersebut, Duta Besar (Dubes) UE untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan kesiapannya untuk kembali melanjutkan kerja sama tersebut pada 2021.

Pada webinar bertajuk EU and Indonesia: A Look Back at 2020 & Look Ahead to 2021, Rabu (13/1/2021), Piket memaparkan sejumlah hasil kerja sama kedua pihak. Salah satunya di bidang ekspor-impor. Terutama ekspor kelapa sawit.

Baca juga : Inggris Siap Nyawer Rp 57 Triliun Untuk Perubahan Iklim Global

Menurut Piket, ekspor sawit Indonesia naik sekitar 27 persen. Dari segi volume, naik sekitar 10 persen. Hal itu tersebut, lanjutnya, menunjukkan kesuksesan Indonesia sebagai sebuah negara. "Sangat jelas. Ini adalah sebuah bukti," ujar Dubes yang merangkap tugas untuk Brunei Darussalam.

Selain itu, sambungnya, terdapat sejumlah perizinan yang telah rampung. Seperti perizinan yang berhubungan dengan sistem legalitas proses ekspor perusahaan kecil dan menengah. Di sektor pendidikan dan budaya, kedua pihak menjalankan program-program pertukaran. Termasuk program Erasmus dan program-program lain yang diselenggarakan negara-negara Anggota UE.

Baca juga : KAI Berikan Bantuan Rp 250 Juta Untuk Masjid Istiqlal

Kendati beberapa program pertukaran terpaksa tertunda karena pandemi Covid-19, Piket mengatakan, UE tetap membuka kesempatan bagi para peneliti dan siswa-siswa Indonesia. Salah satu buktinya, pameran pendidikan tinggi Eropa yang digelar virtual, tetap diikuti antusiasme ribuan peserta.

Selanjutnya, agenda Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia dengan UE juga menjadi prioritas utama. Meski pada tahapan awal terdapat sejumlah kesulitan. Namun menurutnya, sudah ada kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. "Pada 2021 tentunya kita akan melanjutkan perkembangan ini dan menjadikannya prioritas utama," jelas Dubes asal Belanda itu.

Baca juga : Jepang Beri Pinjaman RI Rp 6,95 Triliun Untuk Penanganan Corona

Piket percaya, hal ini juga akan jadi prioritas utama Indonesia. Ia mengharapkan CEPA bisa menjadi alat untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Mantan Dubes UE untuk Malaysia ini juga menambahkan, UE ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya mewujudkan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs.

Saat ini, kerja sama yang sudah dimiliki kedua pihak, antara lain, perubahan iklim, energi yang berkelanjutan serta program kota hijau. Dia menambahkan, UE bakal menggelontorkan dana 38 juta euro (sekitar Rp 653 miliar) untuk diinvestasikan ke Indonesia. Melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Kata dia, kerja sama dengan PT SMI ini termasuk komponen yang sudah dijamin Bank Pembangunan UE. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.