Dark/Light Mode

AIIB Beri Utang Ke RI Rp 15 Triliun Untuk Mitigasi Wabah Covid

Selasa, 23 Juni 2020 16:54 WIB
Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB, D.J. Pandian
Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB, D.J. Pandian

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Infastructure Investment Bank (AIIB) memberikan pinjaman 1 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 14,2 triliun.

Dana pinjaman ini untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam memperkuat jaring pengaman sosial, meningkatkan penanganan kesehatan, dan memitigasi penurunan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB, D.J. Pandian mengatakan, pinjaman tersebut akan diberikan dalam dua skema. 

Pinjaman pertama sebesar 750 juta dolar AS yang merupakan pembiayaan bersama dengan Asian Development Bank (ADB) dalam skema co-financing.

Baca juga : Gelontorkan Rp 61 M, Australia dan WHO Dukung Indonesia Lawan Covid-19

Dana dari pinjaman pertama ini akan mendukung proyek yang dilakukan untuk ekonomi bisnis dan rumah tangga yang rentan setelah adanya pandemi virus corona. 

Selain itu, dana ini juga akan digunakan untuk meningkatkan sistem kesehatan dalam negeri. 

"Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak negara berkembang untuk mengambil keputusan trade-offs yang sulit untuk memenuhi kebutuhan warganya. Dukungan dari AIIB diharapkan dapat memberi kontribusi bagi Pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan di tengah masa-masa yang penuh ketidakpastian ini," katanya di Jakarta, (23/06).

Sementara itu, untuk pinjaman kedua sebesar 250 juta dolar AS. Pinjaman ini merupakan pembiayaan bersama dengan World Bank.  Dana dari pinjaman kedua ini akan digunakan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan pengujian virus corona hingga perawatan terhadap pasien positif corona.

Baca juga : Gandeng Yayasan BUMN, Pegawai BNI Serahkan 10 Miliar Untuk Warga Terdampak Covid–19

"Indonesia merupakan negara yang penting bagi kami. Apalagi, saat ini Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara (dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak)," ujarnya.

Pandian berharap, pinjaman tersebut mampu untuk membantu pemerintah dalam mengatasi tantangan akibat wabah ini. Apalagi, perekonomian Indonesia diprediksi akan tertekan. 

Hal ini terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang turun drastis di kisaran -0,4-1 persen. Padahal, di tahun lalu, Indonesia berhasil tumbuh di kisaran 5 persen. 

"Saat ini, Indonesia membutuhkan bantuan. Dari sisi tenaga kerja, banyak yang terkena PHK. Bantuan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali perekonomian, termasuk industri kecil dan menengah," jelasnya.

Baca juga : BNI Serahkan 4.000 Paket Pangan Untuk Warga Bali Terdampak Covid-19

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengapresiasi respon AIIB yang cepat dan fleksibel terhadap kebutuhan mendesak negara-negara anggota selama krisis kesehatan dan ekonomi.

"Kami juga berterima kasih atas pinjaman sejumlah 750 juta dolar AS untuk pemerintah Indonesia melalui program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia, serta tambahan pinjaman 250 juta dolar AS melalui Program for Results bekerja sama dengan Bank Dunia," katanya.

Suahasil menambahkan, pinjaman ini sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan kesehatan, memenuhi kebutuhan belanja bantuan sosial yang mendesak, dan memperluas program bantuan sosial kepada masyarakat miskin dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial yang merugikan akibat Covid-19. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.