Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ribuan Demonstran Tumpah Ke Jalan Kota-Kota Besar Myanmar

Minggu, 14 Februari 2021 13:37 WIB
Para demonstran mengepung kendaraan polisi saat aksi memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar. [Foto: Reuters]
Para demonstran mengepung kendaraan polisi saat aksi memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar. [Foto: Reuters]

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di kota-kota besar Myanmar dalam demonstrasi anti-kudeta pada Minggu (14/2/2021).

Para mahasiswa, dikutip dari Reuters, melakukan aksi long march melewati pusat kota Yangon, kota terbesar, dengan mengenakan pakaian putih dan membawa spanduk, menuntut pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang telah ditahan sejak militer Myanmar menggulingkan pemerintahan terpilih pada 1 Februari.

Konvoi ribuan pengendara sepeda motor dan mobil juga melewati Ibu Kota Naypyitaw, dengan mengusung gambar Suu Kyi.

Baca juga : Empat Hari Berkuasa, Junta Militer Myanmar Mulai Ganas

Penahanan Suu Kyi, dengan tuduhan mengimpor walkie-talkie, akan berakhir pada Senin (15/2). Namun, pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Kelompok Pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik melaporkan, lebih dari 384 orang ditahan sejak dimulainya aksi kudeta. Mereka ditangkap dalam gelombang penangkapan yang sebagian besar dilakukan setiap malam.

Para pengunjuk rasa juga menyerukan kepada pihak berwenang untuk menghentikan penculikan warga. Pada Sabtu (13/2) malam, para penduduk bersatu menggelar patroli di jalan-jalan di Yangon dan kota Mandalay, menghadapi aksi penangkapan serta mengantisipasi aksi kejahatan. Pasalnya, junta militer memerintahkan pembebasan ribuan tahanan.

Baca juga : PBB Kutuk Keras Kudeta Militer Di Myanmar

Di lingkungan yang berbeda, kelompok yang sebagian besar pria muda menggedor panci dan wajan untuk membunyikan alarm saat mereka mengejar orang yang mencurigakan.

Bertepatan pada Sabtu malam jug, tentara memberlakukan kembali undang-undang yang mewajibkan orang untuk melaporkan pengunjung yang bermalam di rumah mereka, menangguhkan undang-undang yang membatasi pasukan keamanan untuk menahan tersangka atau menggeledah properti pribadi tanpa persetujuan pengadilan, dan memerintahkan penangkapan pendukung protes massal.

Kudeta Myanmar memicu protes jalanan terbesar selama lebih dari satu dekade dan telah dikecam oleh negara-negara Barat.

Baca juga : Hujan Deras, 4 Kecamatan Kendal Terendam Banjir

Amerika Serikat pun mengumumkan beberapa sanksi terhadap para jenderal yang berkuasa. Negara-negara lain pun mempertimbangkan tindakan-tindakan tersebut. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.