Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demonstran Gelar Protes Di Antara Kendaraan Lapis Baja

Pelapor PBB Tuding Junta Ngajak Perang Rakyatnya

Selasa, 16 Februari 2021 05:05 WIB
Seorang demonstran memegang poster di depan kendaraan lapis baja militer di Yangon, Myanmar, kemarin (Foto : EPA).
Seorang demonstran memegang poster di depan kendaraan lapis baja militer di Yangon, Myanmar, kemarin (Foto : EPA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pengunjuk rasa masih berkumpul di berbagai wilayah di Myanmar, walau kendaraan-kendaraan lapis baja terlihat bersiaga. Jam malam juga diberlakukan.

Di tengah aksi protes yang terus berlanjut, junta memutuskan untuk melakukan pemblokiran total jaringan internet di Myanmar. Operator telekomunikasi mengatakan, mereka diminta mematikan layanan dari pukul 01:00 hingga 09:00 waktu setempat, dari Minggu (14/2) sampai Senin (15/2).

Baca juga : Betawi Di Antara Arab Dan China: Dari Melting Pot Menjadi Cracking Pot

Pemblokiran akses internet dilakukan setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), meminta agar pengamat diizinkan masuk ke Myanmar. Permintaan itu dilakukan setelah melihat rekaman video streaming yang dibagikan di media sosial, yang menggambarkan pergerakan pasukan militer ke sejumlah wilayah Myanmar.

Lembaga pemantau internet, NetBlocks mengklaim, pemblokiran akses internet, membuat Myanmar saat ini berada dalam situasi offline, atau tidak dapat diakses sama sekali. Selain itu, media setempat juga mengatakan, setidaknya lima jurnalis yang meliput aksi protes ditahan karena menayangkan gambar beberapa orang yang terluka dalam insiden tersebut.

Baca juga : Produksi Nikel Baterai Kendaraan Listrik Jangan Cemari Lingkungan

Di kota Myitkyina, di Negara Bagian Kachin, tembakan terdengar saat pasukan keamanan bentrok dengan demonstran anti kudeta. Tidak diketahui apakah yang ditembakkan adalah peluru karet atau peluru tajam.

Di Yangon, kendaraan lapis baja terlihat berlalu-lalang untuk pertama kalinya sejak kudeta dua pekan lalu. Para biksu dan insinyur memimpin unjuk rasa di kota itu, sementara pengendara sepeda motor melewati jalan-jalan Ibu Kota, Nay Pyi Taw.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.