Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mau Rangkul Barat, Sesumbar Anti China

Junta Sewa Pelobi Israel Rp 28 Miliar

Jumat, 12 Maret 2021 05:23 WIB
Polisi Myanmar pukuli pengunjuk rasa antikudeta. (Foto : STR/AFP)
Polisi Myanmar pukuli pengunjuk rasa antikudeta. (Foto : STR/AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Junta militer Myanmar berupaya menjinakkan Amerika Serikat (AS) dan negara barat lainnya agar bisa memahami langkah politik yang mereka lakukan di Myanmar. Caranya, dengan menyewa pelobi ulung dari Israel.

Tak tanggung-tanggung, Myanmar merogoh kocek 2 juta dolar AS atau Rp 28,8 miliar (kurs Rp 14.431) untuk menyewa pelobi Israel-Kanada, Ari Ben-Menashe dan perusahaannya, Dickens & Madson Canada. Mantan pejabat intelijen militer Israel itu, sebe­lumnya juga mewakili Robert Mugabe dari Zimbabwe dan penguasa militer Sudan.

Pelobi ini akan mewakili junta militer Myanmar di Amerika Serikat (AS), serta, akan ber­tugas melobi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel dan Rusia, serta badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).

Baca juga : Tajir Melintir, Beli Kapal Pesiar Rp 8,5 Triliun

Langkah itu terungkap dalam dokumen yang diajukan ke Departemen Kehakiman Amerika AS. Menurut dokumen itu, perusahaan yang berbasis di Montreal itu ini bakal membantu merancang dan melaksanakan kebijakan Myanmar serta mem­bantu menjelaskan situasi nyata di negara itu.

Mengutip Reuters, penyera­han dokumen tersebut sebagai bagian dari kepatuhan terhadap Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing AS, dan dipublikasi­kan secara online.

Kepada Reuters, Ben-Menashe mengaku, dia ditugaskan untuk meyakinkan AS bahwa para jen­deral Myanmar ingin bergerak lebih dekat ke barat dan menjauh dari China. Dia mengatakan, pa­ra jenderal ingin memulangkan kembali Muslim Rohingya yang melarikan diri dari seranganmiliter 2017. Sebelumnya, PBB menuding para jenderal men­jadi pihak yang bertanggung jawab terhadap genosida etnis Rohingya.

Baca juga : Mentan Targetkan Cetak 2,5 Juta Petani Milenial

“Sangat tidak masuk akal bahwa dia bisa meyakinkan Amerika Serikat tentang narasi yang dia usulkan,” kata Direktur Advokasi Asia di Human Rights Watch, John Sifton.

Dokumen lain yang diserah­kan Ben-Menashe menunjuk­kan kesepakatan dicapai denganMenteri Pertahanan junta, Jenderal Mya Tun Oo dan bahwa pemerintah akan membayar pe­rusahaan itu 2 juta dolar AS.

Mya Tun Oo dan jenderal top Myanmar lainnya telah diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS dan Pemerintah Kanada. Sehingga, dokumen itu mengatakan pembayaran akan dilakukan jika diizinkan secara hukum.

Baca juga : Polda Metro Jaya Tangkap Pasutri Tipu Pengusaha Hingga Rp 39,5 Miliar

Ben-Menashe mengklaim te­lah berbicara dari Korea Selatan setelah melakukan kunjungan ke Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw. Di sana, dia menandatangani perjanjian dengan Menteri Pertahanan junta, Jenderal Mya Tun Oo. Menurut Ben-Menashe, di­rinya akan dibayar dengan biaya yang dirahasiakan jika sanksi terhadap militer dicabut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.