Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Anwar Ibrahim: Kumandangkan Lagi Pemahaman Karya Buya Hamka
Sabtu, 13 Maret 2021 14:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua The International Institute of Islamic Thought (IIIT) Dato' Seri Anwar Ibrahim mengatakan, minat dan pemahaman karya-karya besar ulama Buya Hamka (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah) generasi sekarang tidak sehebat generasi-generasi dahulu. Karena itu, harus dikumandangkan kembali.
"Seminar ini wajar dilaksanakan. Karena minat dan kefahaman karya-karya besar Buya Hamka (kini -red), tidak sepintar atau sehebat generasi-generasi dahulu. Ini harus dikumandangkan kembali," ujar Anwar Ibrahim, dalam seminar Pemikiran Buya Hamka di Alam Melayu di Kuala Lumpur, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga : Nizar Awadullah, Terpilih Jadi Pemimpin Baru Hamas Di Gaza
Presiden PKR ini mengatakan, dia inya telah mencoba menamatkan karya opus Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar, saat pertama kali di penjara menjadi tahanan politik. "Kalau menukil dari opus Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar, yang saya coba khatam (selesaikan) saat saya masih di penjara, kali pertama, tahanan politik, tahun 1970-an. Saya terkesan karena humility (rendah hati), dan rasa tawadhu (rendah hati)," katanya.
Anwar Ibrahim juga menyebutkan karya Buya Hamka sering mengutip pantun dalam budaya Minangkabau. "Berlayar ke Pulau Bekal bawa si raut dua-tiga, kalau ilmu panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga," ujarnya.
Baca juga : Banjir Bandang, 4 Rumah Warga Dompu Hanyut
"Saat saya dalam tahanan, Presiden ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) mengusulkan agar saya menerjemahkan Tafsir Al-Azhar dalam Bahasa Inggris. Namun saya rasa amat sukar. Karena Buya Hamka sastrawan, sehingga untuk menerjemahkan pantun sukar sekali," katanya.
Anwar Ibrahim mengenal karya Buya Hamka melalui ibunya yang banyak menikmati karya sastranya seperti "Tenggelamnya Kapal Van Derwijk", "Merantau Ke Deli", "Tuan Direktur" kemudian masuk ke "Tasawuf Moderen" dan "Tafsir Al-Azhar".
Baca juga : Lagi, Israel Hancurkan Rumah dan Sumur Warga Palestina
Anwar juga bercerita dalam sebuah forum setelah Revolusi Iran, Buya Hamka memberikan dukungan. Namun mulai memunculkan rasa kegelisahan karena melihat sosok yang agak ekstrim yang menyulitkan hubungan Iran dengan negara-negara Islam lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya