Dark/Light Mode

Top, Menteri Siti Gercep Komandoi Pemadaman Karhutla di Ujung Sumatera

Rabu, 3 Maret 2021 05:57 WIB
Kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat Daya. (Foto: Istimewa)
Kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat Daya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya gerak cepat alias gercep, usai mendapat informasi adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Ia langsung mengomandoi anak buahnya untuk melakukan pemadaman.

Mula-mula, Rakyat Merdeka/RM.id menerima rekaman video dari warga setempat, yang mengabarkan kebakaran yang menimpa lahan sawit milik masyarakat. Dalam video tersebut tampak kobaran api masih menyala-nyala di sekitar lahan.

Menurut informasi, ada dua titik api yang menghanguskan lahan sawit di Dusun Geunang Jaya, Desa Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot itu. Kebakaran diketahui terjadi sejak Selasa (2/3) siang.

Video itu kemudian diteruskan ke Menteri Siti. Tak lama, politisi Partai Nasdem itu langsung menanggapi.

"Terima kasih Ade... Saya minta Dirjen dan Direktur atensi lapangan," respons Siti kepada Rakyat Merdeka/RM.id, usai menerima kiriman video kebakaran tersebut, Selasa (2/3).

Baca juga : Petani Sawit Happy, Sanksi Pidana Hilang Di PP Kehutanan

Percakapan tidak berhenti di situ. Menteri Siti meng-update perkembangan penanganan karhutla oleh anak buahnya. Ia juga meneruskan pesan percakapannya dengan petugas KLHK, via WhatsApp kepada Rakyat Merdeka/RM.id.

"Siap Ibu, segera kami komunikasikan ke teman-teman di lapangan untuk upaya pemadaman," bunyi salah satu pesan dari anak buahnya, yang diteruskan Menteri Siti.

"Tim KPH Unit V Dishut Aceh, dibantu teman-teman Polri, TNI dan BPBD saat ini masih berada di lapangan untuk pemadaman," update-nya lagi.

Akhirnya, kabar yang melegakan masuk tadi malam. Petugas KLHK di lapangan mengabarkan, api sudah padam.

"Yth. Ibu Menteri LHK, alhamdulillah di wilayah yang terbakar di Aceh Barat Daya turun hujan dan api sudah padam, tetapi masih berasap sehingga akan dilanjutkan mopping-up," bunyi laporan anak buah Menteri Siti, yang diteruskan ke Rakyat Merdeka/RM.id

Baca juga : Menteri Erick : Integrasi Pembiayaan Ultra Mikro Jadi Prioritas Pemerintah

Hingga jelang tengah malam kemarin, Menteri Siti masih concern memantau dan meng-update penanganan karhutla di ujung Sumatera itu.

Kabag Ops Polres Abdya, AKP Haryono yang terjun langsung ke lokasi kebakaran mengaku sempat kesulitan menjinakkan api. Soalnya, jauh dari sumber air.

Armada pemadam kebakaran dan alat berat yang menuju ke lokasi, sempat terperosok dijalan menuju ke titik api. "Lahan yang sudah terbakar, diperkirakan sudah mencapai 4 hektar,” kata Haryono, Selasa (2/3).

Tak kurang dari 120 personel tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBK Abdya, Polhut dan Damkar dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah yang menjalar di lahan gambut. Masyarakat setempat juga disebut ikut berjibaku membantu pemadaman.

Perlu diketahui, karhutla ini bukan kali pertama terjadi di Abdya. Sepanjang bulan ini, sudah beberapa kali dilanda karhutla. Diantaranya, juga terjadi di Gampong Cot Semantok, Kecamatan Babahrot. Kondisi tersebut diperparah oleh cuaca panas terik selama Februari.

Baca juga : Bertemu Menteri ESDM, Bamsoet Dorong Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Kendaraan Listrik

Komandan Kodim 0110/Abdya Letkol Inf Arip Subagiyo yang ikut terjun langsung dalam beberapa kasus karhutla, telah melakukan sejumlah langkah pencegahan agar kebakaran lahan tak berulang.

Mulai dengan sosialisasi hingga memasang banner yang berisi imbauan di tempat-tempat keramaian.  Sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat agar jangan membuka lahan dengan cara dibakar," pesannya. 

Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk membongkar penyebab karhutla ini. "Meskipun ini lahan gambut, tapi tidak mungkin ini bisa terbakar sendiri," kata Muhammad Nasution, di lokasi kebakaran lahan gambut, kemarin.

Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi mengaku belum menemukan pelaku pembakaran. Akan tetapi, setidaknya 3 petani yang dicurigai telah diinterogasi.

"Ada tiga orang pemilik kebun yang telah kita interogasi. Satu orang pemilik kebun jagung dan dua orang pemilik kebun sawit," tandasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.