Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

India Nggak Sendiri, Covid Ngamuk Di Kawasan ASEAN

Kamis, 6 Mei 2021 05:10 WIB
Aparat Malaysia melakukan pemeriksaan terhadap pengguna kendaraan dalam penerapan pembatasan pergerakan warga demi mencegah penularan Covid-19. (Foto Bernama).
Aparat Malaysia melakukan pemeriksaan terhadap pengguna kendaraan dalam penerapan pembatasan pergerakan warga demi mencegah penularan Covid-19. (Foto Bernama).

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya dialami India. Negara-negara ASEAN mengalami hal yang sama. Hal itu menyebabkan tekanan berat bagi negara dengan sistem kesehatan yang belum memadai.

Dilansir dari Bloomberg, sejumlah negara di Asia Tenggara menunjukkan gelombang kedua Covid-19 mulai April-Mei ini.

Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Laos, Thailand hingga perbatasan melaporkan peningkatan kasus yang signifikan akibat penularan virus dari mutasi Covid-19.

Baca juga : Delegasi India Positif Covid, Pertemuan G7 Di London Jalan Terus

Malaysia kembali menerapkan pembatasan gerak atau MCO (Movement Control Order) alias Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) setelah angka penularan Covid-19 meningkat selama dua pekan terakhir.

Dalam MCO, pasar Ramadan akan ditutup. Sekolah bakal tutup dan kegiatan sosial serta agama dilarang.

Sementara, Singapura juga mengumumkan sejumlah pembatasan. Termasuk larangan penonton di acara olahraga karena lonjakan kasus infeksi virus Corona di negara itu.

Baca juga : Bank Mandiri Layani Transaksi Keuangan KPKNL

Setelah lockdown parsial dan tes serta pelacakan kontak, Covid-19 hampir menghilang di Singapura. Sayangnya, kasus-kasus infeksi meningkat pekan lalu. Pemerintah mengumumkan beberapa cluster baru. Dalam tujuh hari terakhir, 60 kasus infeksi yang ditularkan secara lokal telah dilaporkan.

Seperti dilansir AFP, kemarin, dengan pembatasan baru yang diumumkan, Selasa (4/5), maka pertemuan kelompok dibatasi lima orang saja. Orang-orang akan diminta untuk bekerja dari rumah.

Gym dalam ruangan dan studio kebugaran akan ditutup. Jumlah orang yang boleh hadir juga akan dikurangi untuk konferensi, pernikahan dan pemakaman.

Baca juga : 12 WN India Positif Covid Jalani Isolasi Di Hotel Hariston

Selain itu, wisatawan yang datang dari sebagian besar negara akan diminta untuk karantina selama tiga pekan, bukan dua pekan.

“Beberapa pekan ke depan akan menjadi masa kritis bagi kita,” kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong.

Jumlah kasus infeksi Singapura sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Tetapi kemunculan klaster baru telah menimbulkan kekhawatiran di Negeri Singa itu, yang ekonominya mengalami resesi terburuk tahun lalu karena Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.