Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Negara Jumpalitan Lawan Covid-19, Crazy Rich India Ngacir Pakai Jet
Senin, 10 Mei 2021 11:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - India merupakan negara dengan jumlah miliarder tertinggi ketiga di dunia. Namun kaum crazy rich itu dikritik tidak banyak membantu saat negara tengah berjuang melawan tsunami Covid-19 yang melumpuhkan. Yang bikin miris, kaum borjuis itu menyewa jet untuk ngacir keluar negeri.
Bantuan mereka kurang karena pandemi menghantam kondisi keuangan mereka? Tentu tidak, karena realitanya, mereka menjadi lebih kaya sementara sekitar 230 juta orang India tergelincir dengan upah minimum harian nasional sebesar 375 rupee atau sekitar Rp 72.539 selama pandemi.
Menurut Daftar Terkaya Global Hurun terbaru, India menambahkan 40 miliarder pada 2020, sehingga totalnya menjadi 177. Disebutkan juga, orang terkaya India Mukesh Ambani, kekayaannya mengalami lonjakan 24 persen hingga bernilai 83 miliar dolar AS. Sedangkan industrialis Gautam Adani, orang terkaya kedua di India, kekayaannya hampir dua kali lipat naik pada 2020 menjadi 32 miliar dolar AS.
Menurut ekonom di Chennai, S Subramanian, 1,61 persen diambil dari kekayaan 1.000 orang kaya bisa membayar vaksinasi untuk kelompok usia 18-45.
Dilansir Strait Times, tidak seperti gelombang pertama, ketika beberapa di antara orang super kaya India berkontribusi dengan murah hati, saat ini mereka membantu hanya simbolis dan demi ketenaran.
Baca juga : Doni Monardo Jewer Pejabat Sumsel
"Saat ini India masih bisa bernafas karena warga biasa saling membantu," cuit jurnalis senior Sankarshan Thakur, di akun Twitter Jumat (7/5/2021).
Rumah Sakit Shanti Mukund di New Delhi, memasang pengumuman tidak menerima pasien baru.
Mengutip data dari FlightAware, situs web yang melacak penerbangan, dikatakan, 8 jet pribadi dari India mendarat di Inggris, sehari sebelum larangan perjalanan diberlakukan pada 23 April. Rajan Mehra, CEO Club One Air, perusahaan penyewaan penerbangan mengatakan, pebisnis hingga politisi telah meninggalkan India.
Tujuan favorit mereka adalah Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Sebab UEA merupakan rumah bagi sekitar 3,3 juta orang India.
"Ada 20 sampai 25 persen yang melakukan perjalanan udara (pada pekan terakhir April) adalah orang India kaya," katanya kepada The Straits Times.
Mehra menambahkan, mereka tidak berniat kembali dalam beberapa pekan ke depan. "Mungkin pada awal atau pertengahan Juni, mereka mungkin kembali ... pada saat itu gelombang ini (Covid) akan berkurang."
Baca juga : Lawan Covid-19, Traveloka Layani 8.080 Penerima Vaksin di Yogyakarta
Lain lagi keterangan dari perusahaan penyewaan jet pribadi JetSetGo. Permintaan naik 900% dalam beberapa pekan terakhir. Mayoritas "melarikan diri" ke Maladewa, yang menjanjikan fasilitas karantina di resor terpencil, atau Dubai, karena ingin sekaligus mengurusi bisnis.
Bukan hanya orang super kaya saja yang memesan layanan mewah ini. Orang kelas menengah pun ramai-ramai memesan jet pribadi untuk segera keluar. "Mengatakan bahwa hanya orang kaya India yang meninggalkan India dengan jet pribadi adalah salah," kata CEO JetSetGo Kanika Tekriwal, dikutip Minggu (9/5/2021).
"Dalam 10 hari terakhir, kami telah melihat siapa saja yang dapat mengumpulkan uang untuk jet pribadi. Atau, mengumpulkan uang hanya untuk keluar dari negara," sambungnya.
JetSetGo belum menaikkan tarifnya sebagai tanggapan atas lonjakan permintaan. Tekriwal mengatakan itu akan menjadi peluang dan salah.
Sumbangan Alakadar
Baca juga : Senayan Peringatkan ASN Jangan Ambil Keuntungan
Reliance Industries Limited (RIL) milik Mukesh Ambani, menyumbangkan lima miliar rupee (Rp 967,5 miliar) kepada PM Cares Fund Perdana Menteri Narendra Modi, Maret tahun lalu. Kali ini, mereka memfokuskan upayanya pada pengaturan fasilitas perawatan Covid-19 dan meningkatkan ketersediaan oksigen.
RIL mengklaim telah menyumbang lebih dari 11 persen dari total produksi oksigen dan disediakan gratis untuk beberapa negara bagian. Tetapi beberapa berharap lebih dari miliarder India. Para crazy rich itu diharap dapat menyumbang dengan murah hati seperti Azim Hashim Premji, pemimpin perusahaan Wipro Limited, yang bergerak di bidang IT outsourcing.
Premji telah menyumbang 10 kali lebih banyak daripada crazy rich India lainnya, menurut Daftar Filantropi Edelgive Hurun India 2020. Premji menempati urutan ketiga dalam daftar Forbes miliarder global yang menyumbang untuk bantuan pandemi pada April tahun lalu. Ia menyumbang untuk bantuan perang melawan Covid-19 hingga 132 juta dolar AS (sekitar Rp 1,9 triliun).
Premji disebut Forbes 15 April 2020 sebagai orang terbanyak ketiga di dunia yang menyumbang dalam perang melawan Covid. Posisi pertama adalah CEO Twitter, Jack Dorsey memberikan sekitar 1.000 juta dolar AS atau Rp 15 triliun. Diikuti Bill & Melinda Gates Foundation berkomitmen untuk membantu 255 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,8 triliun
Berdasarkan data John Hopkins University yang pada Sabtu (8/5/2021), India mencatat kasus baru 403.405. Dengan total kasus 22,3 juta dengan catatan 242 ribu orang meninggal dunia. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya