Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Uji Klinis Ivermectin Di Malaysia Untuk Pasien Covid Berisiko Tinggi Dijadwalkan Kelar September

Kamis, 8 Juli 2021 19:29 WIB
Ilustrasi obat Ivermectin (Foto: Net)
Ilustrasi obat Ivermectin (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga kini, terapi farmakologi yang efektif untuk Covid-19, masih menjadi suatu tantangan. Uji coba terhadap evaluasi terapi Covid-19 yang dilakukan secara acak menunjukkan, steroid sejenis dexamethasone mampu menekan angka kematian pasien kritis Covid-19 yang membutuhkan ventilator.

Namun, untuk pasien bergejala ringan dan sedang, terapinya masih belum memadai. Baik untuk mencegah perkembangan penyakit, atau untuk memutus penularan virus.

Hasil studi karakter klinis yang dilakukan para ahli dan peneliti Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan, 95 pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki gejala ringan.

Baca juga : IGD RSUD Bangkalan Buka Lagi, Pasien Covid Langsung Dirujuk Ke Surabaya

Namun, sekitar 3,5 persen dari jumlah tersebut, berkembang menjadi parah. Mayoritas berusia lebih dari 51 tahun, atau memiliki penyakit komorbid seperti ginjal dan paru-paru kronis.

"Pada pasien berisiko tinggi, terapi antivirus terbukti kurang efektif. Uji Coba Solidaritas WHO untuk pengobatan Covid-19 (SOLIDARITY) yang mengikutsertakan Malaysia menemukan fakta bahwa remdesivir, hydroxychloroquine, interferon, lopinavir kurang efektif dalam menekan angka kematian," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah dalam keterangannya pada tanggal 5 Juni 2021.

Saat ini, Pedoman Manajemen Konsensus Malaysia untuk Covid-19 mempertahankan Favipiravir, sebagai satu-satunya terapi antivirus untuk pengelolaan kasus Corona. 

Baca juga : Soal Ledakan Covid Di Malaysia, Dicky Ingatkan Kasus Covid Di RI Nggak Kalah Serem

Rekomendasi ini dapat berubah, seiring berkembangnya hasil penelitian.

Ivermectin, obat anti-parasit yang disetujui BPOM Amerika Serikat (FDA) yang banyak digunakan untuk mengobati beberapa penyakit tropis yang terabaikan, termasuk onchocerciasis, strongyloidiasis, dan helminthiase kini mendapat perhatian global.

Penggunaan Ivermectin "di luar label" mendapat perhatian global, karena mendatangkan hasil yang menjanjikan melalui studi kasus dan uji klinis. Namun, buktinya masih belum cukup untuk pengobatan Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.