Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Kapal Selam Nuklir
PM Australia Baik-baikin Jokowi
Rabu, 22 September 2021 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Manuver Australia yang akan mempersenjatai diri dengan kapal selam nuklir membuat banyak pihak ketar-ketir. Termasuk Indonesia, yang khawatir terjadi perlombaan senjata di kawasan Indo-Pasifik. Supaya clear, Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison buru-buru mengklarifikasi ke Presiden Jokowi.
Manuver Australia tersebut dilakukan dengan membentuk aliansi keamanan bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris atau lebih dikenal Aukus. Dengan aliansi ini, Negeri Kangguru tersebut akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir.
Baca juga : Filipina Dukung Australia Imbangi Kekuatan China
Rencana tersebut lalu diprotes Indonesia. Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta Australia memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan sesuai dengan Treaty of Amity and Cooperation.
Melihat sikap galak Indonesia itu, PM Marrison buru-buru baik-baikin Jokowi. Morrison menelepon Jokowi Senin sore (20/9), saat perjalanan ke AS untuk bertemu Presiden Joe Biden dan pemimpin aliansi lainnya.
Baca juga : Kelapa Sawit Harus Jadi Bagian Aset Nasional
Seorang juru bicara PM Morrison mengkonfirmasi, dua kepala negara ini berbincang hangat. Apa isinya? Kurang lebih untuk meyakinkan Jokowi bahwa Australia tidak akan menggunakan senjata nuklir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah membenarkan bahwa Marrison memang menelepon Jokowi. "Memang ada informasi PM Australia kemarin sore menelepon Presiden RI. Namun, substansinya saya tidak ada informasi," ucapnya, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Ekonomi Belum Pulih, Petani Dan Industri Tembakau Tolak Kenaikan Cukai Rokok
Faizasyah menambahkan, Indonesia terus mencermati dengan penuh hati-hati terkait rencana Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir tersebut. Sebab, hal itu berpotensi menjadikan perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya komitmen Australia untuk memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya