Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes Malaysia Polisikan Pembuat Hoax Daftar Guru Meninggal Usai Divaksin

Sabtu, 9 Oktober 2021 06:39 WIB
Menkes Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar (Foto: Instagram)
Menkes Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin Abu Bakar tak tinggal diam menghadapi hoax daftar guru meninggal karena divaksin, yang viral di negaranya.

Ia pun meminta kementerian yang dipimpinnya, untuk mengajukan laporan ke polisi dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), terkait penyebaran hoax tersebut.

"Ada waktu untuk mendidik, ada waktu untuk terlibat. Tapi, ada juga waktu untuk menegakkan hukum. Saya telah melaporkan @khalids ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM) & Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), terkait penyebaran Covid-19. Stop kebohongan," cuit Khairy, Jumat (8/10).

Baca juga : Jurnalis Maria Ressa Dan Dmitry Muratov Diganjar Nobel Perdamaian

Pada hari yang sama, menantu mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi itu juga me-retweet jawaban klarifikasi dari akun @IntanFaziera5 atas postingan @khalids.

"Data ini salah! almarhum ayah saya meninggal bukan karena vaksin. Anda hanya mengambil data dari media sosial, tanpa konfirmasi atau minta izin dari anggota keluarga. Lantas mengasumsikan ayah saya meninggal karena vaksin. It is too much," kata @IntanFaziera5.

"Ayah saya meninggal karena penyakit arteri koroner, yang menyumbat pembuluh darah ke jantung! Kebetulan ayah saya baru disuntik dosis pertama 2 bulan yang lalu. Tapi, beredar kabar, ayah saya meninggal karena vaksin?" imbuhnya.

Baca juga : Tegas, United Airlines Pecat Ratusan Pegawai Yang Ogah Divaksin

Klarifikasi senada juga disampaikan akun @iizzhn.

"Data ini salah. Mantan guru saya, yang ada dalam nomor 7 daftar tersebut tidak meninggal karena vaksin. Almarhum memang memiliki riwayat penyakit. Kematiannya bukan disebabkan vaksin. Kalau salah, berhentilah menyebarkan informasi itu. Hapus. Bukannya malah diminta buka ke tautan lain," paparnya.

Sekadar latar, akun @khalids yang di-mention Khairy sebelumnya memposting daftar guru di Malaysia yang meninggal karena divaksin Covid-19.

Baca juga : Menaker Imbau Pekerja Informal Daftar BPJS Ketenagakerjaan

Postingan yang viral di media sosial itu, bahkan menautkan link lain sebagai sumber informasi.

Sejak 2020 hingga 20 September 2021, Kementerian Komunikasi dan Multimedia  Malaysia (KKMM) telah mengklarifikasi 479 bantahan berita bohong atau hoax dengan rincian 416 pada tahun 2020, dan 63 bantahan di sepanjang 2021. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.