Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
COP26 Bukan Tempat Foto-foto, Harus Ada Tindakan Ambisius Untuk Perubahan Iklim
Kamis, 14 Oktober 2021 21:09 WIB
Sebelumnya
Mendukung seruan dari negara-negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, Alok Sharma mengajak semua negara G20 dan penghasil utama gas rumah kaca untuk maju dengan rencana aksi iklim 2030 yang ambisius (Nationally Determined Contributions).
Para pemimpin negara-negara G20 akan bertemu di Roma pada akhir bulan ini.
Ia juga akan mendesak para pemimpin dunia,.untuk mengikuti negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim yang sudah mengambil langkah-langkah nyata, untuk melindungi planet dan rakyatnya ditengah situasi yang paling sulit.
“COP26 bukanlah tempat untuk berfoto, ataupun tempat untuk hanya sekedar berbicara. Acara ini harus menjadi forum yang menempatkan dunia di jalur yang tepat, untuk menyelamatkan iklim," papar Alok Sharma.
Baca juga : Ini Peran Ganda Hulu Migas Di Tengah Perubahan Iklim
Menurutnya, itu sangat tergantung pada para pemimpin yang telah membuat janji kepada dunia di kota besar ini, 6 tahun lalu. Dan para pemimpinlah yang harus menghormatinya.
“Tanggung jawab kita ada di setiap negara, dan kita semua harus berperan. Akibat iklim, dunia bisa berhasil bersama, atau gagal bersama," tandas Alok Sharma.
Dia juga menegaskan, bahwa kita harus melihat komitmen baru pada sektor keuangan publik dan swasta, untuk mendukung negara-negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan bergerak menuju adaptasi terhadap dampak perubahan iklim kita. Serta memperhitungkan kerugian dan kerusakan yang dapat ditimbulkannya.
Alok Sharma juga berbicara tentang aktivitas yang dilakukan menjelang COP26, menjadikannya COP yang paling inklusif hingga saat ini. Terlepas dari tantangan global dalam menyelenggarakan acara selama pandemi Covid-19.
Baca juga : Syarief Sebut Program 4-Track Era SBY Relevan Atasi Perubahan Iklim
Ia juga telah menetapkan langkah-langkah agar membuat KTT berlangsung secara aman. Melalui penawaran vaksin kepada negara-negara berkembang, sistem tes Covid-19 harian, dan penjagaan jarak sosial di tempat.
"Ini akan menjadi COP yang luar biasa di waktu yang luar biasa. Tetapi secara kolektif, kita harus bekerja sama untuk membuatnya berlangsung dengan lancar. Dari awalnya tidak saling mengenal, menjadi bersatu. Karena kita tidak punya pilihan selain melaksanakannya. Setiap negara harus mengambil langkah," tutur Alok Sharma.
"Sebagai Presiden COP26, saya akan memastikan bahwa setiap suara akan didengar. Negara-negara terkecil akan duduk berhadap-hadapan dengan pemimpin besar dunia, sebagai pihak yang setara dalam prosesnya," imbuhnya.
Terkait hal ini, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, tugas yang dihadapi oleh dunia di COP26 belum pernah terjadi sebelumnya. Baik dalam hal yang dipertaruhkan, maupun tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.
Baca juga : Top, Venue Dayung Siap Digunakan Untuk Pembukaan PON XX
Pidato penting ini akan mengatur arah dari pertemuan puncak yang diharapkan sarat aksi di Glasgow nanti, sesuatu yang dibutuhkan dunia.
Seruan ke negara-negara G20 untuk membuat target pengurangan emisi pada 2030 yang ambisius, sangatlah penting. Karena mereka telah menyumbang 80 persen dari emisi global.
"Kita membutuhkan ekonomi terkuat untuk bertindak. Inilah waktu penentuan dalam krisis iklim kita. Masa depan planet kita bersama bergantung pada kita," tegas Owen Jenkins. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya