Dark/Light Mode

Orasi Ilmiah, Gus Halim Harap Universitas Trunojoyo Madura Jadi Menara Air

Kamis, 29 Juli 2021 14:52 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar membawakan Orasi Ilmiah dalam Dies Natalis ke-20 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan tema "Kampus Membangun Desa" secara virtual, Kamis (29/7).

Halim Iskandar, menilai UTM harusnya memiliki keunggulan pada 9 kriteria; yakni visi, misi, tujuan dan strategi; tata pamong, tata kelola dan kerjasama; unggul mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan, sarana dan prasarana; pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat; serta keluaran dan dampak tridharma.

Sembilan kriteria ini diyakini bisa wujudkan Universitas Trunojoyo Madura, untuk menjadi “Menara Air”, bukan “Menara Gading”.

Artinya, menjadi kampus yang memiliki makna di tengah-tengah masyarakat, kampus yang keseluruhan aktivitasnya menyatu dengan masyarakat, pelaksanaan Tri Dharma-nya sebesar-besarnya untuk kebangkitan kemaslahatan masyarakat.

Bukan sekadar kampus yang mengejar status unggul secara akademis, masyhur secara sosiologis, tapi miskin empati dan kontribusi.

Baca juga : Jaga Prokes Selama Idul Adha, Gus Halim Apresiasi Pendamping Desa

"Kami menyaksikan, Universitas Trunojoyo Madura memiliki komitmen yang besar terhadap pembangunan masyarakat, khususnya masyarakat Madura, dengan segala potensi, kekayaan budaya lokal yang dimiliki," ujar Halim.

Dengan pendekatan klaster, sebagai kampus umum negeri pertama di Madura, UTM telah memilih strategi yang tepat untuk menjadi melting point berbagai problem sosial ekonomi Madura, untuk bangkit bersama, secara sistematis, terukur dan tentu monumental.

Karena itulah, momentum Dies Natalis ini, harus menjadi salah satu etape besar UTM, menjadi thinktank Madura, dan memastikan potensi Madura menjadi berkah bagi peningkatan daya saing Madura. Tentu, dengan menjadikan Tridharma UTM Berbasis masyarakat, berbasis Desa, berbasis Madura.

Halim memaparkan, implementasi UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo yaitu Membangun Indonesia dari Pinggiran.

Dana desa yang disalurkan ke rekening desa terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 pemerintah menyalurkan Rp 20,67 triliun, kemudian pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp 46,98 triliun, dan meningkat lagi pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing Rp 60 triliun.

Baca juga : Ciptakan Lulusan Berkualitas, Universitas Pancasila Bentuk CEP

Lalu pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp 70 triliun, tahun 2020 meningkat menjadi Rp 71 triliun, dan pada tahun 2021 akan disalurkan sebesar Rp 72 triliun untuk Desa.

"Sepanjang 2015-2020, Dana Desa telah digunakan untuk membangun prasarana penunjang aktivitas ekonomi masyarakat, dan prasarana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa," ungkapnya.

Desa-desa juga juga terus bergerak merevitalisasi kekayaan desa, menggali potensi desa, serta melestarikan warisan budaya desa, termasuk melalui upaya pemenuhan rekognisi untuk desa adat.

Pria yang akrab disapa Gus Halim ini juga mengingatkan, jika Desa juga berinisiatif membentuk Bumdes menjadi andalan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Sebelum pengundangan Undang-Undang Desa, sampai 2014 telah didirikan 8.189 Bumdes. Pada 2015 sebanyak 6.274 Bumdes, 2016 sebanyak 14.132 Bumdes, tahun 2017 sebanyak 14.744 Bumdes, tahun 2018 sebanyak 5.874 Bumdes, dan pada tahun 2019 didirikan sebanyak 1.878 Bumdes.

Baca juga : Di Balik Lahirnya Universitas Pertahanan, Andika Dan AHY Ikut Terlibat

Bahkan, sepanjang pandemi Covid-19 pada 2020 dapat didirikan 43 Bumdes. Secara keseluruhan, telah ada 51.134 Bumdes.

"Untuk membangkitkan dan menggerakkan ekonomi desa, sepanjang 2015-2020 Dana Desa telah dialokasikan Rp 4,2 triliun sebagai modal Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Hasilnya, kami mencatat Rp 1,1 triliun Pendapatan Asli Desa bersumber dari pembagian hasil keuntungan Bumdes," beber Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.