Dark/Light Mode

Ciptakan Lulusan Berkualitas, Universitas Pancasila Bentuk CEP

Senin, 19 Juli 2021 13:03 WIB
Ciptakan Lulusan Berkualitas, Universitas Pancasila Bentuk CEP

RM.id  Rakyat Merdeka - Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP) menyelenggarakan Lokakarya yang merupakan bagian dari kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Universitas Pancasila (UP), membahas pengalaman berbagai perguruan tinggi mempersiapkan atau mulai menyelenggarakan program magang berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pada Senin (19/7). 

Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Prof. Eddy Pratomo, S.H., M.A., dalam virtualnya menyatakan bahwa kegiatan Lokakarya ini penting untuk mendukung pembentukan Career Empowerment Programme (CEP) di Fakultas yang dipimpinnya ini. Disebutkan pula oleh Prof Eddy bahwa salah satu masalah yang harus dijawab adalah panduan magang yang disepakati dengan mitra. 

Baca juga : Di Balik Lahirnya Universitas Pertahanan, Andika Dan AHY Ikut Terlibat

Kegiatan online ini menghadirkan narasumber dari beberapa perguruan tinggi yaitu Dr.Dwi Hapsari Retnaningrum (Ketua Tim Magang MBKM FH UNSOED), Dr.Tri Laksmi Indreswari, S.H., M.H (Wakil Dekan I dan Penanggung Jawab MBKM FH UNDIP), Alfons Zakaria, S.H., LL.M. (Tim MBKM Fakultas Hukum UB), Wibisono Oedoyo, S.H., M.H (Wakil Dekan III FHUP), dan praktisi HRD senior, Dr. Arry Ekananta, S.T., M.Si.

Dwi Hapsari dan Tri Laksmi menceritakan bahwa di Fakultas Hukum Unsoed dan Undip ada magang biasa, magang bersertifikat dari Dikti dan magang MBKM. Kerja sama dengan mitra menyesuaikan dengan bentuk magangnya. Konversi mata kuliah dilakukan sesuai kekhasan lembaga mitra. Di Pengadilan misalnya, mata kuliah Hukum Acara, Argumentasi Hukum dan Etika Profesi. Penyelarasan dilakukan Univeritas Brawijaya dengan perubahan kurikulum. “Kegiatan Magang juga membuat kurikulum lebih dinamis karena mitra dapat mengusulkan mata kuliah khusus. Misalnya manajemen kantor hukum”, demikian ditambahkan Alfons Zakaria.

Baca juga : Masih Terapi Lutut, Bek Persija Ismed Sofyan Tak Hilang Semangat

Melengkapi, Arry Ekananta menyatakan bahwa pemagangan sangat diminati Dunia Usaha dan Dunia Industri. Diakuinya bahwa gap kemampuan lulusan dengan kebutuhan dunia kerja dijawab dengan pemagangan.

Kebutuhan magang tidak hanya dimiliki mahasiswa S1. Seorang peserta mengatakan sekarang mahasiswa S2 juga ada yang perlu magang karena mereka belum pernah mengeyam dunia kerja. 

Baca juga : Efektivitas Penyampaian Petuah Lewat Lagu

Para pengelola perguruan tinggi yang menjalankan magang MBKM mengakui bahwa pandemi Covid-19 juga menjadi tantangan. “Sulit merayu mahasiswa mengikuti magang saat ini karena selama ini magang banyak di instansi pemerintah dan lembaga pemerintah, sementara mahasiswa banyak kembali ke tempat tinggal masing-masing, Karena itu, perlu inovasi dan sosialiasi yang gencar kepada mahasiswa” ujar Dwi Hapsari. (ARM)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.