Dark/Light Mode

Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Bagaimana dengan Islam? Apakah mengakomodir isu teologi pembebasan dan jargon-jorgon semacamnya, mesti juga melakukan pembongkaran radikal terhadap substansi ajaran seperti teori Marxis?
Atau, apakah dalam membebaskan ummat dari berbagai ketertindasan, mesti diawali peninjauaan teologi masyarakat seperti tesis Weber?
Berita Terkait : Teologi Untuk Kaum Tertindas (1)
Atau, mungkinkah melakukan perbaikan tanpa desintegrasi nilai fungsional dalam masyarakat seperti gagasan Parson?
Orang yang melihat Islam dalam perspektif fenomenologis tentu akan berbeda dengan orang yang melihatnya dalam perspektif lain. Orang-orang fonomenologis tentu akan mengidentifikasi agama Islam sebagaimana halnya fenomena agama lain.
Berita Terkait : Memanfaatkan Logal Genus (2)
Teori yang berfungsi dalam dunia Kristen dengan sendirinya fungsional juga bagi dunia Islam. Orang-orang yang melihat Islam dalam perspektif substansial tentu akan menemukan identifikasi persoalan Islam berbeda dengan agama lain.
Dalam Islam, sejak awal mendoktrinkan untuk concern dan peduli kepada orang-orang yang tertindas, seperti orang-orang yang teraniaya, miskin, yatim, janda, perempuan, budak, dan orang-orang yang terhukum sekalipun. Persoalan kemiskinan dan ketertindasan yang terjadi dalam dunia Islam masih perlu dipertanyakan, seberapa jauh efek teologis berpengaruh di dalamnya.
Selanjutnya