Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kejahatan Konstitusi Jarasanda

Senin, 20 Maret 2023 04:51 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar penangkapan Donald Trump membuat repot FBI dan pasukan Secret Service. Pasalnya, mantan orang nomor satu Amerika Serikat tersebut memerintahkan pendukungnya untuk turun ke jalan jika dirinya benar-benar ditangkap. Bukan itu saja, Presiden Rusia Vladimir Putin telah ditetapkan sebagai buron oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Kedua pemimpin dunia tersebut dianggap melanggar konstitusi, termasuk menghalangi proses hukum yang sedang dituduhkan kepadanya.

“Sebagai negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, konstitusi tidak boleh dilanggar, Mo,” celetuk Petruk, sok tahu. Romo Semar tidak tertarik untuk nimbrung urusan politik internasional. Semar justru sedang prihatin dengan fenomena “pagar makan tanaman” yang terjadi di Klampis Ireng. Jenderal polisi yang seharusnya menjadi penegak hukum malah nyambi jualan sabu. Rektor perguruan tinggi yang seharusnya menjadi benteng karakter dan budi pekerti tanpa rasa malu menilep dana bantuan sosial.

“Tanda-tanda zaman sedang murka, Mo,” Petruk terus nyerocos. Romo Semar mengangguk tanda menyetujui yang diungkapkan anaknya tersebut. Kopi pahit dan pisang rebus dibiarkan dingin di atas lincak bambu yang sudah mulai reyot dimakan usia. Kepulan asap rokok klobot dibiarkan menari liar dan membawa ingatannya ke zaman Mahabarata, ketika Prabu Jarasanda melanggar konstitusi di Kerajaan Magada.

Baca juga : Mainkan 14 Alat Musik Bersamaan

Kocap kacarito, Prabu Jarasanda adalah penguasa Kerajaan Magada. Jarasanda memiliki sekutu dari Kerajaan Chedi yang bernama Prabu Sisupala. Kedua raja ini berambisi menjadi penguasa tunggal atau superpower di Arcapada. Untuk memuluskan niat jahatnya tersebut, segala tatanan dan aturan dilanggar. Termasuk membunuh dan melibas musuh-musuh politik yang berseberangan. Jarasanda dan Sisupala merasa kuat karena mendapat dukungan dari Bethara Kala yaitu dewa perusak tatanan.

Bethara Kala minta disediakan sesajen atau tumbal kepala dari seratus raja untuk ruwatan Kala Rodra. Jarasanda menyanggupi permintaan Bethara Kala. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Jarasanda dan Sisupala berhasil melakukan invasi kepada 97 kerajaan yang siap untuk dijadikan tumbal para rajanya.

Jarasanda masih harus mencari kekurangan tiga kerajaan lagi agar terpenuhi target seratus kerajaan. Tiga kerajaan yang diincar yakni Kerajaan Amarta, Dwarawati, dan Mandura. Ketiga kerajaan tersebut rupanya tidak mudah untuk dikalahkan. Karena harus berhadapan dengan para satria Pandawa dan Prabu Kresna.

Baca juga : Peringatan Dari Erupsi Merapi

Prabu Kresna tahu kalau dirinya menjadi target kejahatan Jarasanda. Untuk mencegah jatuh korban yang lebih banyak lagi, Kresna mengajak Arjuna dan Bima untuk menyerang Jarasanda dan Sisupala lebih dulu. Dengan menyamar sebagai brahmana, ketiganya berhasil dengan mudah memasuki wilayah Kerajaan Magada.

Tanpa membuang waktu, Bima berhasil melabrak Jarasanda hingga tewas. Sedangkan Sisupala dibunuh oleh panah sakti Arjuna. Dengan tewasnya Jarasanda dan Sisupala, maka semua raja yang selama ini ditahan dalam penjara Giribajra dibebaskan oleh Kresna.

“Jarasanda dan Sisupala merusak tatanan kehidupan, Mo,” sela Petruk, membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betu Tole, tapi jagat itu adil. Yang merusak dan berbuat baik, pasti akan menang yang berbuat baik,” jawab Semar pendek. “Kezaliman akan dikalahkan oleh perilaku adil dan jujur. Tinggal menunggu waktu Tole,” papar Romo Semar. “Seorang pemimpin harus berperilaku jujur. Karena teladan seorang pemimpin merupakan hukum yang diikat oleh kode etik dan moral,” tambah Romo Semar, sambil ngloyor. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.