Dark/Light Mode

Mahfud: Kontribusi NU Untuk NKRI Tak Diragukan

Sabtu, 4 Maret 2023 21:32 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD dalam sebuah diskusi bertema NU Abad Kedua, Kemana hendak menuju? yang digelar di Yayasan Talibuana Nusantara, Jakarta, Jumat (3/3) malam. (Foto: Istimewa)
Menko Polhukam Mahfud MD dalam sebuah diskusi bertema NU Abad Kedua, Kemana hendak menuju? yang digelar di Yayasan Talibuana Nusantara, Jakarta, Jumat (3/3) malam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengapresiasi, Nahdlatul Ulama (NU) yang terbukti telah berkontribusi besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. NU juga senantiasa menjaga dan merawat keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Ditegaskan Mahfud, organisasi yang lahir dari kalangan pondok pesantren itu, tak pernah berhenti berkontribusi bagi negara Indonesia. Terutama dalam mengisi kemerdekaan sampai saat ini. Baik di bidang agama, pendidikan, politik, pemerintah dan sebagainya.

"NU memberi sumbangan di bidang politik kenegaraan itu jelas. Kemudian, memberikan sumbangan personel-personel yang cukup tangguh untuk mengurus negara," kata Mahfud MD dalam sebuah diskusi bertema NU Abad Kedua, Kemana Hendak Menuju? yang digelar di Yayasan Talibuana Nusantara, Jakarta, Jumat (3/3) malam.

Di bidang budaya, kata Mahfud, NU juga telah berkontribusi besar dalam membangun ke-Islaman dan ke-Indonesiaan melalui cara yang lentur dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Baca juga : Pendaftar Subsidi Tepat Tembus 5 Juta Unit Kendaraan

"Jasa besar NU membangun budaya Islam ala Indonesia," ujar Mantan Menteri Pertahanan era Gus Dur ini.

Menurut Mahfud, tradisi dan budaya Islam yang praktekan NU telah menyebar ke semua lapisan masyarakat.

"Kalau ada pejabat yang beragama Islam mau mantu misalnya. Di hotel yang mewah sekalipun, itu acaranya kan sangat Islami, sangat NU. Mulai dari pengajian, maulidhoh hasanah, Shalawatan dan sebagainya," tuturnya.

"Mau jabatan dia setinggi apapun, acaranya begitu. Artinya NU sudah ikut mengantarkan itu. Keluar dari potret negara yang dikuasai oleh Belanda dulu," tambah Mahfud.

Baca juga : Moeldoko Konsisten Masuk 3 Besar Di Gelaran Musra

Selanjutnya, di bidang Ideologi, kata Mahfud, NU  dengan tegas menolak pendirian negara khilafah. NU tegas mengumumkan bahwa NKRI dengan ideologi Pancasila itu final dan khilafah sebagai sebuah bentuk dan sistem negara adalah hal yang tidak diterima.

"Artinya tidak cocok dengan tuntutan kemajuan," kata Mahfud.

Namun demikian, meski secara kuantitas NU menjadi mayoritas, namun lanjutnya, mayoritas warga NU adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Tentunya ke depan harus ditingkatkan kesejahteraannya.

Karena itu, peran dan dukungan dari para pengurus dan warga NU dalam kebangkitan ekonomi sangat diperlukan.

Baca juga : Menperin: Jokowi Minta Nama Kijang Tetap Dipertahankan

"NU harus menyiapkan masa depan umatnya di sektor ekonomi," kata Mahfud.

Turut hadir dalam acara itu di antaranya, A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Endin AJ. Soefihara, Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro, Wakil Menteri Agama KH. Zainut Tauhid Sa'adi, Staf Khusus Wakil Presiden, Robikin Emhas, Mantan Ketua LPP-PBNU, H. Al Amin Nur Nasution, dan sejumlah tokoh lainnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.