Mau Jadi Konten Kreator? Perhatikan Beberapa Hal Ini...

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak sekadar hobi, menjadi konten kreator di media sosial (medsos) kini menjadi alternatif baru sebuah profesi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadi konten kreator di medsos. 

Praktisi Pariwisata dan Relawan Mafindo Nina Ulfah N. Gaffar mengatakan, medsos tak melulu menjadi tempat untuk curhat. Medsos uga bisa bermanfaat sebagai medium mengasah kreativitas. Salah satunya, dengan membuat konten tertentu. Terutama, konten yang sedang menjadi tren.

"Untuk menjadi konten kreator yang bertanggung jawab, maka kita harus pelajari audiens pada industri yang kita geluti," ujarnya, dalam webinar dengan tema Menghargai Karya Orang Lain di Media Sosial di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Kamis (7/7).

Dia menjelaskan, untuk belajar membuat konten yang berkualitas dengan platform yang digunakan, perlu update dengan industri yang digeluti. Konten kreator juga harus mampu menulis dan update konten secara rutin.

Baca juga : Aldi Taher Jadi Hiburan Netizen

"Itu diperlukan agar penikmat konten kita tidak kabur dan selalu ingat dengan konten yang kita buat," ucap Nina, membagikan tips.

Ketua Bidang Litbang SDM dan Relawan TIK Indonesia Muhammad Mihram Rahman mengingatkan, dalam membuat karya di medsos atau di dunia digital wajib menghindari apa yang ia sebut plagiarisme digital.

Mihram menyebutkan beberapa hal yang termasuk ke dalam tindakan plagiarisme. Di antaranya tata bahasa, pemikiran, argumentasi, dan parafrase.

Sementara simbol-simbol yang terkait dengan plagiarisme, yakni copyright (hak cipta), registered (teregistrasi), dan trademark.

Baca juga : Kementan Gelar Pelatihan Pencegahan PMK

"Bagaimana cara mengecek atau mengenali tindakan plagiarisme? Salin pesan yang ada di Whatsapp kemudian masukkan ke dalam mesin pencari yang Anda miliki," tuturnya.

Menurutnya, ini dapat dilakukan baik dalam bentuk paragraf, kata kunci, maupun parafrase. Kalau bicara gambar, pembuat konten bisa menggunakan Google Image, Quetext, dan lain sebagainya.

Narablog dan Konten Kreator Lifestyle Zilqiah Angraini mengatakan, cara menghargai karya orang lain meliputi pemberian kata-kata positif terkait karyanya. Juga, memberikan saran dan kritik yang seimbang, menghindari plagiat, serta membeli karya tersebut.

Selanjutnya, Qiah menyampaikan cara menghargai karya orang lain di dunia digital. Hal ini dapat dilakukan dengan menuliskan sumber dari mana konten yang kita unggah berasal.

Baca juga : PKS Siap Perjuangkan Kesejahteraan Peternak

"Agar terhindar dan tidak menjadi pelaku plagiarisme, kita harus meningkatkan kemampuan literasi digital kita," ujar Zilqiah.

Ada empat pilar literasi digital yang dapat memperkuat dan membentengi pembuat dalam dunia digital. Di antaranya etika digital, budaya digital, dan lain sebagainya. "Jadi, kita harus memperkaya visual dan literasi digital kita," tuturnya.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, atau mencapai 61.8 persen dari total populasi. Sebanyak 170 juta di antaranya menggunakan medsos.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori "sedang".
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.