Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PresUniv Kedatangan Prof Dari Korea, Ini Yang Dibahas

Rabu, 16 November 2022 18:32 WIB
Prof. Ki-Chan Kim menjadi tamu di President University. (Foto: ist)
Prof. Ki-Chan Kim menjadi tamu di President University. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Misi utama setiap pengusaha dan perusahaan adalah menciptakan customer value yang pada akhirnya bertujuan untuk membuat dunia menjadi lebih baik.

Begitu kata Prof. Ki-Chan Kim ditemui di Kampus President University (Presuniv), Jababeka Education Park, di kawasan industri Jababeka, Cikarang, baru-baru ini.

Kim menyebut konsepnya itu dengan istilah Humane Entrepreneurship. Konsep ini dapat diterapkan baik bagi perusahaan rintisan (startup) atau perusahaan yang sudah beroperasi selama puluhan tahun.

Kim adalah Professor of Management di Catholic University of Korea, Korea Selatan, dan Distinguished Professor di George Washington University, Amerika Serikat. Selama enam bulan ke depan, Kim akan menjadi visiting professor di Presuniv. Sebagai visiting professor, Kim akan memberikan kuliah, menjadi mentor, dan membagikan pengalamannya ke segenap civitas academica di lingkungan Presuniv.

Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy menyambut baik kehadiran Kim sebagai visiting professor. Hadirnya Prof. Kim tentu akan semakin memperkuat iklim internasional yang sudah terbentuk di Presuniv.

Baca juga : Ketahuan Bekas Pakai, Tapi Kontrak Tak Bisa Dibatalkan

“Selain itu, saya juga berharap Prof. Kim dapat mendorong Presuniv meningkatkan kegiatan penelitian dalam bidang manajemen dan entrepreneurship,” ujarnya.

Chairy menambahkan, selain sebagai akademisi, Prof. Kim juga banyak memberikan saran dan masukkan bagi sejumlah perusahaan rintisan (startup), pebisnis skala kecil dan menengah, serta perusahaan-perusahaan multinasional, seperti Samsung Electronics dan Hyundai Motors.

“Prof. Kim banyak memberikan saran kepada perusahaan-perusahaan tersebut tentang bagaimana cara membangun model bisnis dan ekosistem yang berkelanjutan. Konsep semacam ini bukan hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga sangat bisa diterapkan,” kata Chairy.

Saat ini Kim juga menjabat sebagai Chairman Innovation Economy Division di National Economic Advisory Council (NERC), lembaga yang langsung bernaung di bawah Presiden Korea Selatan. Selain itu Kim juga menjadi President International Council for Small Business (ICSB).

Selama memimpin ICSB, Kim menekankan betul pentingnya kepuasan kerja bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan skala kecil dan menengah. Berkat lobi dan inisiatif Kim, bersama dengan jejaringnya di ICSB, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya menetapkan 27 Juni sebagai Hari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sedunia.

Baca juga : Jokowi Bertemu Biden Di KTT G20 Bali, Ini Yang Dibahas

Sebagai akademisi, Kim juga melakukan penelitian untuk menemukan keterkaitan antara tingkat kepuasan kerja karyawan dengan komitmennya terhadap produk. Hasilnya, Kim menemukan hubungan yang tak terbantahkan antara tingkat kepuasan kerja karyawan dengan komitmennya terhadap produk.

Selama menjadi visiting professor, Kim mencermati betul strategisnya lokasi kampus Presuniv yang berada di tengah-tengah kawasan industri Jababeka, yang tercatat sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Di kawasan ini ada sekitar 1.750 perusahaan dengan skala kecil, menengah dan besar. Dan, ada pula perusahaan berskala nasional dan multinasional. Di antaranya adalah chaebol asal Korea Selatan, seperti Hyundai, Samsung atau LG.

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi digital, yang berperan penting dalam Revolusi Industri 4.0, Kim menilai kawasan industri Jababeka layak untuk menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. Kim juga melihat Presuniv dapat memainkan peran penting untuk mendukung hadirnya Silicon Valley-nya Indonesia tersebut di Jababeka.

“Presuniv dapat memberikan dukungan dalam bentuk riset dan memasok talenta-talenta yang sejalan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0,” ujarnya.

Langkah itu sudah dilakukan Presuniv. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Presuniv dan Jababeka berkolaborasi dengan mendirikan Fabrication Laboratory atau FabLab. Kelak, FabLab akan berperan membantu perusahaan-perusahaan yang ingin migrasi dari Revolusi Industri 3.0 ke Revolusi Industri 4.0.

Baca juga : KTT G20, Menpora Sambut Kedatangan Presiden IOC Di Bali

Selain itu, FabLab juga menjadi tempat bagi civitas academica di lingkungan Presuniv untuk belajar dan mengembangkan ide-ide inovasi yang selaras dengan Revolusi Industri 4.0.

“Sebagai visiting professor, saya berharap bisa ikut mengambil peran untuk menjadikan Presuniv sebagai kampus yang dapat memimpin dalam penerapan Artificial Intelligence (AI),” katanya.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.