Dark/Light Mode

Tekan Inflasi, Kendalikan Pandemi

Dana Desa Solusi Ampuh Dongkrak Ekonomi Bangsa

Jumat, 11 November 2022 07:50 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, AFTECH, dan AFPI di Bali, Kamis (10/11/2022). (Foto: Humas OJK/Antara)
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, AFTECH, dan AFPI di Bali, Kamis (10/11/2022). (Foto: Humas OJK/Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim, dana desa berdampak sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dana Desa yang dikucurkan sejak 2015 total sudah mencapai Rp 468 triliun itu menjadi penopang ekonomi dan menjadi senjata ampuh mengatasi inflasi.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, banyak pengamat ekonomi tidak paham pentingnya kehadiran Dana Desa.

Luhut bilang, Dana Desa su­dah memberikan dampak besar untuk ekonomi di desa.

Baca juga : Tekan Inflasi, Kemendagri Minta Daerah Percepat Realisasi APBD

Dampak antara lain berbentuk pembangunan jalan, jembatan, air bersih, irigasi, hingga fasili­tas kesehatan yang terintegrasi.

“Saya sudah singgung tadi, Dana Desa itu apa dampaknya. Lihat ini, semua jadi ini jalan. Dana Desa itu berpengaruh luar biasa. Banyak yang tidak tahu, pengamat-pengamat ekonomi dan ekonomi itu tidak paham ini, tidak paham bahwa dampaknya itu begitu besar,” kata Luhut, di 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) 2022, di Jakarta, kemarin.

Sayang, di tengah dampak besar itu, Luhut menyinggung, orang-orang sekarang hanya fokus berbicara soal fintech. Mereka kadang lupa untuk menyen­tuh kebutuhan dasar, termasuk yang ada di desa.

“Saya senang fintech ini ada, tapi tanpa Dana Desa ini ada 74 ribu desa lebih. Kalian harus menyentuh ini, harus memperhatikan desa-desa ini,” tegasnya.

Baca juga : Gerbong Pecinta Sandi Uno Bantu Ojol Dan Gerakan Ekonomi Bangsa

Dalam data yang dipaparkan Luhut, Dana Desa yang terhim­pun sejak 2015 mencapai lebih dari Rp 468 triliun.

Hasil dari penyaluran dana itu meningkatkan desa atau daerah mandiri dari 173 pada 2015 menjadi 3.269 pada 2021.

Selanjutnya, daerah terbelakang dan sangat terbelakang berkurang dari 41.315 pada 2015 menjadi 23.028 pada 2021.

Lalu, jumlah orang miskin di desa tercatat menurun dari 17,89 juta pada Maret 2015 menjadi 15,37 juta orang pada 2021.

Baca juga : Kenaikan Harga BBM Belum Berdampak Ke Ekonomi Indonesia

“Saya berpikir, kenapa sih ekonomi kita ini hebat, bisa menangani pandemi Covid-19. Saya pikir hanya karena industrialisasi kita makin maju, kare­na harga komoditas,” bebernya.

“Ternyata karena Dana Desa yang kita bikin hampir Rp 500 triliun selama 7 tahun itu berdampak kepada 74 ribu desa seluruh Indonesia yang setiap tahun menerima kurang lebih Rp1 miliar. Itu membuat ekonomi ber­tahan di desa,” sambung Luhut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.