Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Relawan Mas Gibran Gelar Pembagian Sembako Di Jabar, Jatim Dan Sumut
- Sukses Perbaiki BUMN, DPR Puji Tangan Dingin Erick Thohir
- Harga Emas Pagi Ini Rp 1.122.000 Per Gram
- Sah, Jay Idzes Dan Nathan Tjoe-A-On Gabung Timnas Indonesia
- 1/2 Musim Dibayar Rp 5 M, Ini Target Radja Nainggolan Bersama Bhayangkara
Tekan Inflasi, Kendalikan Pandemi
Dana Desa Solusi Ampuh Dongkrak Ekonomi Bangsa
Jumat, 11 November 2022 07:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mengklaim, dana desa berdampak sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dana Desa yang dikucurkan sejak 2015 total sudah mencapai Rp 468 triliun itu menjadi penopang ekonomi dan menjadi senjata ampuh mengatasi inflasi.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, banyak pengamat ekonomi tidak paham pentingnya kehadiran Dana Desa.
Luhut bilang, Dana Desa sudah memberikan dampak besar untuk ekonomi di desa.
Baca juga : Tekan Inflasi, Kemendagri Minta Daerah Percepat Realisasi APBD
Dampak antara lain berbentuk pembangunan jalan, jembatan, air bersih, irigasi, hingga fasilitas kesehatan yang terintegrasi.
“Saya sudah singgung tadi, Dana Desa itu apa dampaknya. Lihat ini, semua jadi ini jalan. Dana Desa itu berpengaruh luar biasa. Banyak yang tidak tahu, pengamat-pengamat ekonomi dan ekonomi itu tidak paham ini, tidak paham bahwa dampaknya itu begitu besar,” kata Luhut, di 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) 2022, di Jakarta, kemarin.
Sayang, di tengah dampak besar itu, Luhut menyinggung, orang-orang sekarang hanya fokus berbicara soal fintech. Mereka kadang lupa untuk menyentuh kebutuhan dasar, termasuk yang ada di desa.
“Saya senang fintech ini ada, tapi tanpa Dana Desa ini ada 74 ribu desa lebih. Kalian harus menyentuh ini, harus memperhatikan desa-desa ini,” tegasnya.
Baca juga : Gerbong Pecinta Sandi Uno Bantu Ojol Dan Gerakan Ekonomi Bangsa
Dalam data yang dipaparkan Luhut, Dana Desa yang terhimpun sejak 2015 mencapai lebih dari Rp 468 triliun.
Hasil dari penyaluran dana itu meningkatkan desa atau daerah mandiri dari 173 pada 2015 menjadi 3.269 pada 2021.
Selanjutnya, daerah terbelakang dan sangat terbelakang berkurang dari 41.315 pada 2015 menjadi 23.028 pada 2021.
Lalu, jumlah orang miskin di desa tercatat menurun dari 17,89 juta pada Maret 2015 menjadi 15,37 juta orang pada 2021.
Baca juga : Kenaikan Harga BBM Belum Berdampak Ke Ekonomi Indonesia
“Saya berpikir, kenapa sih ekonomi kita ini hebat, bisa menangani pandemi Covid-19. Saya pikir hanya karena industrialisasi kita makin maju, karena harga komoditas,” bebernya.
“Ternyata karena Dana Desa yang kita bikin hampir Rp 500 triliun selama 7 tahun itu berdampak kepada 74 ribu desa seluruh Indonesia yang setiap tahun menerima kurang lebih Rp1 miliar. Itu membuat ekonomi bertahan di desa,” sambung Luhut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya