Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tanggapi Fenomena Ngemis Online

Kominfo dan Siberkreasi: Harus Lebih Bijak Beraktivitas Di Dunia Digital

Jumat, 24 Februari 2023 13:26 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada saja cara netizen untuk mencari uang lewat jalan pintas. Koten ngemis online akhir-akhir ini kerap kita jumpai di media sosial.

Jika dilihat, ada nilai positif dari fenomena ini. Bagi mereka yang benar-benar membutuhkan uluran tangan, fenomena ini tentu sangat bermanfaat.

Namun dengan banyaknya pengguna internet yang berdonasi secara online, menjadikan celah penipuan bagi orang-orang tak bertanggung jawab.

Baca juga : Mahfud: Kamu Jantan, Harus Tabah Terima Vonis

Demi mengantisipasi hal-hal buruk dari fenomena ngemis online, Kementerian Komunikasi dan Informasi lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan diskusi Obrol-obrol Literasi Digital (OOTD) dengan tema "Fenomena Ngemis Online" secara daring pada Kamis (23/2).

Internet diibaratkan sebagai fungsi dari pisau. Di tangan yang tepat, pisau bisa saja bermanfaat untuk hal-hal baik. Namun jika digunakan dengan tidak benar, pisau bisa saja melukai seseorang.

"Kuncinya ada di pengguna tersebut, bagaimana pengguna mampu memanfaatkan tools yang dimiliki oleh mereka untuk bisa berbagi kebaikan," ungkap Public Policy Tiktok, Faris Mufid.

Baca juga : Gandeng Smile Train, Sido Muncul Gelar Operasi Sumbing Bibir Gratis Di Pontianak

Wakil Ketua Umum Siberkreasi Mira Sahid mengatakan, fenomena ngemis online ini merupakan contoh dari kreativitas pengguna internet tanpa didampingi dengan literasi digital yang baik.

"Sangat disayangkan jika kreativitas menimbulkan kesan adanya hilang empati di dunia digital. Selama niat kontennya meminta-minta itu dapat merugikan orang lain," jelas Mira.

Menanggapi fenomena ngemis online ini, Konten Kreator, Bimo Ghifari mengatakan fenomena ini seharusnya dapat menjadi cerminan bagi para konten kreator untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkreativitas.

Baca juga : Pesan Wamenag: Generasi Muda Harus Melek Digital

"Kalau orang-orang yang nyiram diri pakai lumpur saja bisa bikin konten, kenapa kita yang punya skill gak bisa nunjukin potensi kita di media sosial," pungkasnya.

Lewat diskusi ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak dalam beraktivitas di dunia digital. Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial Literasi Digital Kominfo. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.