Dark/Light Mode

Waspada! Konsumsi Sate Dan Daging Bakar Picu Risiko Kanker

Jumat, 23 Juni 2023 12:19 WIB
Foto: Ilustrasi Istimewa
Foto: Ilustrasi Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Momen Hari Raya Idul Adha memang dinantikan banyak orang. Pasalnya perayaan Idul Adha tak lengkap tanpa adanya panganan berbahan dasar daging sapi atau kambing, yang kemudian dikonsumsi bersama dengan kerabat atau teman-teman dekat dengan cara dibakar dalam bentuk steak atau sate.

Makan makanan daging dengan cara dibakar seperti sate atau steak memang sangat menggugah selera dan menjadi favorit banyak orang karena memiliki cita rasa yang enak.

Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Eka Hospital Cibubur, dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM, menyampaikan sate atau steak dianggap menjadi makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung zat karsinogen.

Baca juga : Gerakan Panrannuangku Takalar Gelar Pelatihan Memasak Kapurung

Apa Itu Zat Karsinogen?

Karsinogen merupakan zat kimia yang terbentuk melalui proses pembakaran. Zat karsinogen terbentuk saat daging dipanggang dan dipengaruhi oleh temperatur tinggi dalam waktu panggang yang lama.

"Hal ini membuat daging sate atau steak tampak menghitam atau gosong. Karsinogen dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker," ujar Andika dalam keterangannya, Jumat (23/6).

Baca juga : Waspadai Potensi Politik Adu Domba Jelang Pemilu 2024

Menurutnya pada makanan sate atau steak, asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCAs) atau zat yang membentuk karsinogen.

"Daging merah jika dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, seperti sate atau steak yang dibakar dengan arang membuat kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat," ujar Andika.

Jika ingin mengkonsumsi daging merah, disarankan memilih daging merah yang masih segar, yang kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat. Hal ini akan lebih baik daripada mengkonsumsi daging olahan pabrik.

Baca juga : Ziva Magnolya, Kesulitan Akting Jadi Siswa Cerdas

Selain itu mengolah daging merah dengan cara direbus atau dikukusnya akan lebih baik daripada digoreng atau dibakar, hal ini akan membuat berkurangnya zat karsinogen pada daging tersebut.

Lebih lanjut Andika mengatakan, bila zat karsinogen sudah masuk ke dalam tubuh kita, risiko kanker usus besar dapat terjadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.