Dark/Light Mode

Survei LSI Denny JA: 23,9 Persen Rakyat Indonesia Nggak Punya Handphone

Minggu, 10 September 2023 18:00 WIB
Pendiri LSI, Denny JA. (Foto: Ist)
Pendiri LSI, Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei LSI Denny JA mencatat 23,9 persen rakyat Indonesia tidak memiliki handphone. Artinya, di antara empat orang Indonesia, satu orang tak memiliki handphone. Survei dilakukan pada Agustus 2023.

“Jelaslah ini persentase yang buruk. Persentase yang tidak mempunyai handphone ini sangat tinggi jika kita bandingkan dengan negara-negara industri maju,” ujar Denny JA dalam video yang diunggah di akun media sosial resminya, DennyJA_World, Sabtu (9/9).

Menurut Denny JA, di negara industri, umumnya yang tak memiliki handphone hanya di bawah 10 persen. Bahkan, di beberapa negara, yang tak punya handphone hanyalah di bawah 5 persen, seperti di Korea Selatan, Israel, Belanda, dan Swedia.

Baca juga : Denny JA: Cuma 15,5 Persen Rakyat Indonesia Peduli Isu Lingkungan

“Pertanyaanya, mengapa mereka tak memiliki handphone? Jika alasannya karena itu pilihan pribadi, karena lifestyle yang ia pilih, atau karena itu filosofi hidupnya, itu sepenuhnya konsekuensi dan urusannya. Sama seperti komunitas Amish di Amerika Serikat yang memilih tak ingin menggunakan listrik,” terangnya.

Namun, kata Denny, yang menjadi masalah adalah jika mereka tak memiliki handphone karena kondisi ekonomi mereka yang tak cukup. Mereka tak punya uang lebih membeli pulsa dan lain sebagainya. 

Masalah lainnya adalah jika mereka tinggal di wilayah yang teknologi belum sampai di sana untuk memberikan jaringan. Sehingga, kondisi sosial ekonomi mengisolasi mereka.

Baca juga : Survei Herbalife: 77 Persen Konsumen Asia Pasifik Sadar Kesehatan

“Bersama handphone, datang kepada kita informasi terbaru, secara cepat sekali, soal ilmu pengetahuan dan peristiwa. Handphone membawa perpustakaan dunia terbesar yang pernah ada,” ujarnya.

Denny JA mengatakan, hadirnya handphone juga akan mendatangkan fasilitas jaringan. Sebab, saat ini adalah era di mana manusia bekerja dengan jaringan yang diperlukan para pelaku bisnis, politik, sosial dan budaya.

Handphone pun menjadi media penghubung komunitas. Interaksi melalui media sosial, dunia virtual, serta sharing pengalaman antar komunitas hobi, agama, atau profesi, jauh lebih cepat terjalin dan lebih praktis.

Baca juga : Ikuti WLIC IFLA 2023 di Belanda, Perpusnas Dapat Apresiasi Atas Program TPBIS

“Melalui handphone juga tersedia begitu banyak peluang yang semakin membuka dunia. Dunia baru menciptakan ‘handphone gap’ antara mereka yang memiliki handphone dan yang tak memiliki handphone,” ungkapnya.

Denny JA menambahkan, jarak dua dunia akan semakin lebar, baik secara ilmu pengetahuan, jaringan, komunitas dan peluang. Mereka yang tak memiliki handphone akan semakin tertinggal dan terisolasi dari dunia baru. Sehingga, penting mencari cara agar semakin banyak orang Indonesia yang memiliki handphone. 

“Bukan memiliki benda kecil yang bisa digenggam itu, tapi dunia baru yang dibawa oleh benda kecil bernama handphone itu,” tutup Denny JA.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.