Dark/Light Mode

Begini Anjuran Latihan Fisik Untuk Pasien Hipertensi

Rabu, 5 Mei 2021 19:26 WIB
Virtual Talkshow Kelas Online Penuh Inspirasi Sehat/Ist
Virtual Talkshow Kelas Online Penuh Inspirasi Sehat/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Latihan fisik adalah salah satu kunci penting untuk menurunkan tekanan darah. Seperti diketahui, tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk salah satu penyakit tidak menular tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi pada usia kurang dari 18 tahun mencapai 34,1 persen. Yang berarti, 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia menderita hipertensi.

Hipertensi melibatkan banyak faktor penyebab dan perlu diatasi dengan serius. Itu memiliki risiko komplikasi ke lima organ penting, yakni otak (stroke), mata (retinopati hipertensi), jantung (penyakit jantung koroner sampai dengan gagal jantung), ginjal (gagal ginjal kronis) dan pembuluh darah perifer,” jelas Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga Michael Triangto.

Dia juga menjelaskan, berlatih fisik secara rutin dan teratur akan memperkuat jantung, sehingga organ vital ini bisa memompa darah dengan lebih mudah.

“Dengan jantung tidak perlu bekerja keras, tekanan pada pembuluh darah pun turun, sehingga tekanan darah akan lebih rendah, dan kita terhindar dari risiko hipertensi,” beber Michael.

Baca juga : Besok, Larangan Transportasi Untuk Mudik Lebaran Mulai Berlaku

Kementerian Kesehatan menganjurkan melakukan latihan fisik rutin dan teratur 5 kali seminggu, dengan total 150 menit/minggu.

Latihan fisik sebaiknya menggabungkan antara latihan kardio, kekuatan dan fleksibilitas.

Bagi yang sudah memiliki hipertensi, tentu ada rambu-rambu tertentu untuk melakukan latihan fisik agar tetap aman.

“Mereka yang menderita hipertensi disarankan  melakukan latihan fisik jenis aerobik, dengan intensitas ringan hingga sedang. Misalnya, berjalan kaki, bersepeda santai atau berenang,” jelas Michael.

Melakukan latihan fisik berat justru bisa berbahaya bagi penderita hipertensi. Tekanan darah dan denyut jantung bisa tidak terkontrol, dan akibatnya bisa fatal.

Baca juga : IIPG Berbagi Paket Lebaran Dan THR Untuk Nakes

Tidak hanya dialami oleh orangtua, mereka yang berusia muda dan produktif pun bisa menderita hipertensi. Sementara penanganan hipertensi tidak mudah.

Salah satunya karena rendahnya kepatuhan minum obat pasien. Sehingga pemantauan tekanan darah memegang peran penting.

Menurutnya, penting untuk memonitor tekanan darah, denyut jantung dan saturasi oksigen selama berolahraga.

Sementara, Product Marketing Samsung Indonesia Leo Hendarto mengungkapkan, memakai smartwatch mulai menjadi tren beberapa tahun terakhir.

“Samsung Galaxy Watch3 dan Watch Active2 mendukung lebih banyak masyarakat Indonesia untuk memulai, menjalankan, dan mempertahankan kebiasaan berolahraga untuk memelihara kebugaran,” jelas Leo.

Baca juga : Kapolri Minta Kapolda Awasi Tempat Wisata

Samsung seri ini hadir dengan kemampuan health tracking terbaik di kelasnya, seperti pelacakan denyut nadi, tekanan darah, hingga elektrokardiogram. 

Khusus bagi pengguna Galaxy Watch3, tersedia pula fitur untuk memonitor saturasi oksigen

“Memantau kesehatan kini menjadi lebih mudah, di manapun dan kapan pun kita inginkan,” tandasnya. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.