Dark/Light Mode

Petemuan Kementerian Pemuda Dunia Hasilkan Deklarasi Lisboa +21

Senin, 24 Juni 2019 06:55 WIB
Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh (kedua kiri), Menteri Pendidikan Portugal Tiago Brando Rodrigues (tengah) dan Sekjen PBB Antonio Guterres (berdasi merah) beserta peserta conferensi usai Deklarasi Lisboa +21 yang berakhir Minggu (23/6). (Foto : istimewa)
Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh (kedua kiri), Menteri Pendidikan Portugal Tiago Brando Rodrigues (tengah) dan Sekjen PBB Antonio Guterres (berdasi merah) beserta peserta conferensi usai Deklarasi Lisboa +21 yang berakhir Minggu (23/6). (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Menteri Pemuda se-Dunia yang dilaksanakan di Lisbon Portugal, 21 - 23 Juni 2019 hari ini secara resmi ditutup. World Conference of Ministers Responsible For Youth and Youth Forum 2019 ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam Deklarasi Lisboa +21, yang terdiri dari 19 butir.

Deklarasi yang dibacakan oleh Duta Sekjen PBB untuk Urusan Kepemudaan Jayathma Wicramanayake itu di antaranya memuat tentang komitmen pemenuhan hak dan kebebasan asasi dalam mendorong partisipasi kaum muda, penyusunan kebijakan pengembangan kepemudaan dengan pendekatan partisipatif dan mendukung pencapaian SDGs, pengembangan program dan kebijakan pencegahan kekerasan dan diskriminasi di kalangan kaum muda, program lingkungan untuk partisipasi mencegah dampak buruk akibat perubahan iklim, dan isu-isu terkait hak kesehatan, pendidikan, dan partisipasi kaum muda dalam pembangunan.

Baca juga : Tak Ada Keterangan Saksi 02 Yang Perlu Dibantah, KPU Hanya Hadirkan Saksi Ahli

Acara ini ditutup secara resmi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres. Dalam sambutan penutupan, Gutteres menyampaikan soal tantangan pengangguran global akibat teknologi. "Banyak lapangan pekerjaan berkurang digantikan teknologi. Ini ancaman bagi generasi muda," ujar mantan Perdana Menteri Portugal ini.

Terkait dengan perubahan iklim, Guterres menegaskan bahwa generasi seusiannya telah gagal menanggapi tantangan darurat iklim secara memadai dan sekarang berharap bahwa kaum muda dapat dan harus memimpin perjuangan ini.

Baca juga : Batal Bersaksi, Menteri Lukman Lagi Dinas di Luar Negeri

Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh yang menjadi Ketua Delegasi dalam pertemuan tersebut menyatakan, Indonesia dalam statemennya pada forum tersebut menyampaikan bahwa Indonesia terus berupaya keras menjadi negara maritim yang memapankan nilai-nilai kemanusiaan universal, toleransi, dan kebhinekaan.

"Juga senantiasa mempromosikan demokrasi, penghargaan terhadap hak asasi, dan meneguhkan diri sebagai negara yang mengharmonikan nilai Islam dan demokrasi dapat berjalan secara harmoni," ujarnya.

Baca juga : Menpora Terima Hasil Pemeriksaan Dari BPK

Dengan nilai-nilai ini, tambah Niam, diharapkan pemuda Indonesia ke depan memainkan peran sangat signifikan sebagai agen perdaban bagi masa depan bangsa dan memberikan sumbangsih besar bagi perdamaian dunia.

"Kita punya tanggung jawab untuk menyediakan ruang partisipasi kaum muda sebagai bagian dari masyarakat global agar berkontribusi positif dalam membangun peradaban. Islam sebagai agama mayoritas bangsa Indonesia harus menjadi spirit mewujudkan masyarakat beradab, toleran, terbuka, dan demokratis," ujarnya. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :