Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Fatality Gagal Ginjal Akut

Dinkes DKI Dorong Orangtua Lakukan Deteksi Dini

Minggu, 23 Oktober 2022 09:20 WIB
Ilustrasi Ginjal. (Foto: Ist)
Ilustrasi Ginjal. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Seksi (Kasie) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengimbau orang tua untuk lebih waspada dan peka.

Dia menduga ada lebih banyak kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury atau AKI) daripada yang telah dilaporkan. Laporan terakhir ada 86 kasus AKI di Jakarta. 
  
“Jumlah kasus saat ini bisa jadi fenomena gunung es dan yang terdeteksi gejala berat saja. Jika faktor EG (Etilen Glikol) dan DEG (Dietilen Glikol) berperan menjadi salah satu faktor maka bisa jadi gejala ringan yang menyerang persarafan atau otak tidak terdeteksi seperti pusing, mudah lelah,” kata dia kepada RM.id, Minggu (23/10). 

Ngabila pun meminta orang tua untuk memantau kondisi anak minimal 5-9 hari dari konsumsi obat sirup terakhir. Gejala keracunan EG dan DEG ini, lanjut dia, ada yang onsetnya cepat, bisa hitungan 12-72 jam dari terpapar.

Baca juga : Pemerintah Datangkan 200 Fomipizole Dari Singapura, Harganya Rp 16 Juta Per Vial

Mengapa Jakarta menjadi daerah dengan kasus gagal ginjal akut tertinggi? “Ya karena sistem surveilans DKI Jakarta cukup baik. Tapi kalau dilihat angka kematian atau case fatality rate di Indonesia dan setiap provinsi, konsisten 50-60 persen anak yang dilaporkan meninggal,” ujarnya.

Ngabila mengajak masyarakat untuk memahami dan mewaspadai penyebab terjadinya AKI. Pertama, infeksi akut utamanya bakteri baik dari pernapasan dan pencernaan. “Kualitas makanan dan air bersih sangat penting. Jangan tercemar bakteri e.coli, shigella, dan lain-lain. Masak air dan makanan sampai matang,” tegas Ngabila. 

Kedua, toksin obat. Kemudian, malnutrisi (status gizi kurang) dan sosioekonomi perlu dicek kembali. “Jaga imunitas tetap baik dengan makanan bergizi, pola hidup sehat, rajin cuci tangan, jaga kesehatan lingkungan termasuk kebersihan air dan makanan,” saran dia. 

Baca juga : Erick Perintahkan BUMN Dan RS Cek Obat-obatan

Diingatkan Ngabila, kondisi pancaroba atau cuaca membuat imunitas manusia menurun dan kuman lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Dia pun meminta masyarakat mencegah sakit. “Deteksi dini adalah kunci utama pencegahan AKI,” ujarnya.

Laporan dari klinisi Senin (17/10), menurut dia, ada pola yang sama pada pasien-pasien AKI yang dirawat dengan adanya riwayat penggunaan obat sirup merk tertentu. Karena itu, Kepala Dinkes Dki membuat imbauan pada Selasa (18/10) kepada seluruh jajaran RSUD dan Puskesmas untuk menghentikan pemberian sirup pada anak.

Terkait prinsip kehati-hatian dalam penggunaan obat, Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes DKI Jakarta memberikan informasi sebagai berikut:
1. Menghentikan penggunaan sementara parasetamol sediaan cair (drop dan sirup) dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dan semua merk.
2. Pelayanan menggunakan parasetamol tablet, termasuk untuk pulveres.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.