Dark/Light Mode

Tekan Kematian Gagal Ginjal Akut

Pemerintah Datangkan 200 Fomipizole Dari Singapura, Harganya Rp 16 Juta Per Vial

Sabtu, 22 Oktober 2022 08:16 WIB
Ilustrasi obat Fomipizole (Foto: Net)
Ilustrasi obat Fomipizole (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah serius menangani kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Sebanyak 200 vial obat Fomepizole injeksi, telah didatangkan ke Tanah Air, untuk memulihkan kesehatan 69 pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI).

Satu pasien akan menerima satu vial Fomipizole, dengan dosis injeksi 1,5 gram atau per 1,5 ml.

Baca juga : Gus Halim: Singapura Sahabat Dan Mitra Strategis Indonesia

Obat seharga Rp 16 juta per vial yang sudah diuji dalam tiga terakhir, diharapkan bisa menekan laju kematian akibat gagal ginjal akut.

"Indonesia memang tidak punya obatnya. Kemarin, didatangkan dari Singapura. Saya baru kontak rekan saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia, karena yang paling dekat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS), dalam konferensi pers terkait gagal ginjal akut di Indonesia, secara virtual, Jumat (21/10).

"Satu orang satu vial. Ada beberapa kali injeksi, tapi bisa cukup satu vial. Supaya cepat, kita datangkan dulu. Kalau ada, bisa didatangkan malam ini juga. Sehingga, bisa segera didistribusikan ke rumah sakit," imbuhnya.

Baca juga : Mantan Pegawai KPK Minta Pemerintah Upayakan Pemulangan Apeng Ke Indonesia

Budi menjelaskan, kasus AKI pada pasien di Indonesia sudah bisa disembuhkan, melalui pemberian Fomipizole.

Obat tersebut telah diuji coba kepada 10 pasien AKI, yang sedang dirawat di RSCM. Reaksi Fomepizole memicu perbaikan gejala pasien, dan sebagian lainnya stabil.

"Jadi kami merasa lebih yakin, bahwa obat ini efektif. Sekarang, pemerintah Indonesia mendatangkan obatnya dalam jumlah lebih banyak. Karena kita sudah tahu apa penyebabnya, itu bisa diobati," papar BGS.

Baca juga : Menkominfo: Pemerintah Sediakan Program Stimulan Siapkan Talenta Digital

Per Jumat (21/10), pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut berjumlah 241 orang. Dengan tingkat kematian 55 persen, atau 133 kasus.

Diduga kuat, gagal ginjal akut ini disebabkan oleh senyawa kimia berbahaya seperti etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.