Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menkes: Jangan Terlena, Waspada Lonjakan Kasus Covid Di Awal 2023

Sabtu, 22 Oktober 2022 19:21 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10). (Foto: YouTube)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2022, tergolong lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh pihak, untuk tetap mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 di awal 2023, yang biasanya terhadap pasca libur Natal dan Tahun Baru. Sekalipun kenaikan kasus Covid pada Juli-Agustus 2022, tergolong lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

“Ujiannya nanti. Baru akan terlihat di awal tahun depan, karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” ujar Menkes pada Capaian Kinerja Pemerintah tahun 2022 yang disampaikan secara virtual, Jumat (21/10).

Kenaikan kasus di Singapura, dari yang semula ratusan kasus menjadi 6.000 kasus per hari, mestinya bisa menjadi contoh untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga : Hari Pangan Sedunia, NFA Laksanakan GPN 2022

Angka ini lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia, yang cuma 2.000 kasus per hari.

Pada Juli-Agustus 2022, hampir seluruh dunia mengalami kenaikan kasus yang tinggi, akibat penyebaran varian Omicron B4 dan B5.

Sementara Indonesia, pada bulan tersebut, hanya mengalami kenaikan yang sangat sedikit. Seperti halnya India dan China.

Menurutnya Menkes, hal ini terjadi karena Indonesia memiliki strategi penanganan pandemi yang relatif baik.

Baca juga : Menpora Ingin Senam SKJ Dimassalkan Lagi Di Sekolah

Selama enam bulan dari awal tahun ini, Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus. Padahal biasanya, enam bulan awal merupakan siklus kenaikan gelombang karena ada varian baru.

"Jadi artinya, Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini, masih ada tantangan karena varian baru masih akan tumbuh,” ucap Menkes.

Indonesia beruntung karena memiliki cakupan vaksinasi yang sangat baik. Sekarang, sudah 440 juta dosis disuntikkan ke lebih dari 204 juta populasi kita. Sehingga, imunitas dari masyarakat kita juga cukup baik.

Ditambah lagi, protokol kesehatan di Indonesia juga relatif lebih konservatif. Sampai sekarang, masyarakat masih terbiasa memakai masker. Sementara negara-negara lain sudah membuka masker.

“Mudah-mudahan nanti, di Januari- Februari 2023, kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli – Agustus tahun ini. Sehingga, Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” beber Menkes.

Baca juga : BNPT Raih Penghargaan Terbaik Ke-2 JDIHN Award 2022

Untuk menjaga situasi tetap kondusif, masyarakat diminta tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan. Bagi yang belum vaksinasi booster, diimbau untuk segera menerima suntikan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.