Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ketua MPR Dukung Percepatan Pembangunan Giant Sea Wall Jakarta

Senin, 13 Februari 2023 17:18 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Direktur Van Oord, Peter van der Hulst, di Jakarta, Senin (13/2). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Direktur Van Oord, Peter van der Hulst, di Jakarta, Senin (13/2). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung keinginan Presiden Jokowi, yang dalam berbagai kesempatan menekankan, pembangunan Giant Sea Wall sebagai bagian dari Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) bisa segera dilaksanakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Yang terbaru disampaikan Jokowi saat meresmikan Sodetan Kali Ciliwung, akhir Januari 2023. Saat itu, Jokowi menyatakan, ancaman banjir di DKI masih ada, makanya pembangunan Giant Sea Wall harus dilaksanakan secepatnya.

Pembangunan Giant Sea Wall mulai serius dicanangkan pada 2014, saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Giant Sea Wall direncanakan memiliki kedalaman sekitar 15 meter, serta tinggi sekitar 7 meter, panjangnya mencapai 37,356 Km yang membentang di sepanjang Teluk Jakarta. Tujuan utamanya untuk mencegah penetrasi air laut masuk ke daratan, abrasi laut, dan banjir rob, sehingga bisa mencegah banjir di DKI Jakarta. Mengingat sebagian wilayah DKI Jakarta, sekitar 40 persennya, berada dibawah permukaan laut sehingga berpotensi selalu dilanda banjir besar.

Baca juga : Hadapi Tantangan Perubahan, Adaro Kembangkan Budaya Bad News First

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan bahwa masifnya penggunaan air tanah baik oleh rumah tangga maupun industri, juga semakin membuat turunnya permukaan tanah di Jakarta. Rata-rata penurunan per tahunnya mencapai 7,5-12 cm. Bahkan, di beberapa daerah bisa mencapai 20 cm.

"Keberadaan Giant Sea Wall nantinya juga dapat menampung air dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga bisa diolah untuk memenuhi sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Sebagaimana juga ditekankan Presiden Joko Widodo, walaupun Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan Timur, tetapi pembangunan Giant Sea Wall harus tetap dilaksanakan, sebagai upaya agar Jakarta tidak tenggelam," ujar Bamsoet, usai menerima Direktur Van Oord, Peter van der Hulst, di Jakarta, Senin (13/2).

Baca juga : Petrokimia Gresik Sukses Bidani Pembangunan Pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pada saat DKI Jakarta dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, sudah ada kunjungan kerja ke Belanda untuk mempelajari cara Belanda mengatasi banjir. Selain bertemu berbagai pejabat eksekutif, rombongan Gubernur DKI Jakarta juga bertemu dengan jajaran Van Oord untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

"Sebagai negara dengan kondisi geografis daratan yang berada dibawah permukaan laut, Belanda mempunyai banyak pengalaman mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan air, terutama penanganan banjir hingga pengelolaan air bersih. Karenanya, tidak salah jika Pemprov DKI Jakarta membangun kerjasama dengan berbagai pihak dari Belanda," jelas Bamsoet.

Baca juga : PUPR Kebut Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Untuk Mudik Lebaran

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, kini di bawah kepemimpinan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, proyek Giant Sea Wall sedang dalam tahapan pematangan konsep mencakup aspek teknis, lingkungan, sosial, dan pembiayaan. Melibatkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta berbagai stakeholders terkait lainnya.

"Investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan Giant Sea Wall diperkirakan mencapai 45 miliar dolar AS. Selain menggunakan anggaran pusat dan daerah, pembiayaannya juga bisa menggunakan berbagai sumber investasi dari berbagai pihak. Termasuk melalui hibah yang dilakukan negara sahabat ataupun organisasi filantropis dunia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.