Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Komite Pesantren Ramah Anak (KOPERA) mengatakan pentingnya pondok pesantren menjadi ramah anak agar santri yang mondok bisa nyaman. Para pengajarnya juga perlu memiliki kompetensi konseling dalam mengasuh santri.
Hal itu merupakan kesimpulan dari Webinar Urgensi Pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak yang digelar secara online Jumat (3/2). Acara dihadiri oleh 63 orang pengajar dan pengelola pondok pesantren.
Hadir sebagai pemateri, Dewan Pembina KOPERA dan Ketua RMI-NU Wilayah DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki yang akrab disapa Kiai Kiki dan Ketua KOPERA yang juga Ketua Kesehatan Mental Indonesia Hena Rustiana.
Dalam paparannya, Kiai Kiki mengatakan, saat ini bermunculan pesantren yang bersifat eksklusif di masyarakat yang berbentuk pesantren palsu. Cirinya, biasanya pesantren tersebut mengisolasi diri dan atau tidak dikenal oleh masyarakat sekitarnya.
Baca juga : Bamsoet Dorong Pengembangan Jalur Khusus Sepeda
Ciri lainnya adalah santri putri tinggal satu atap atau satu rumah dengan pengasuh. Pengajar atau musyrif pria, mempunyai aturan yang memiliki sanksi kepada santri di luar batas kewajaran, terjadi tindak kekerasan yang membudaya atau mengajarkan paham anti NKRI dan terorisme.
Sementara, Hena Rustiana mengatakan, pesantren ramah anak merupakan usaha menciptakan pesantren dan lingkungan sekitarnya agar dapat membuat anak nyaman, bersih, betah, khusyu beribadah, senang belajar, bermain dan berinteraksi. Selain itu, juga terdapat sembilan indikator pesantren ramah anak, yang di antaranya adalah kemampuan pesantren dalam menangani masalah yang terjadi di pondok.
Untuk itu, Hena menekankan, pentingnya kemampuan konseling dimiliki oleh pengajar dan pengelola pesantren. Hal ini ditujukan untuk mengurangi dan mencegah munculnya tindak kekerasan di lingkungan pondok.
"Pemimpin pondok pesantren harus memiliki komitmen untuk menjadikan pesantrennya sebagai pesantren ramah anak," tegas Hena.
Pimpinan Ma'had Aly Zawiyah Jakarta, Dr. Hj Badrah Uyuni yang menjadi moderator acara ini menyampaikan, kehadiran KOPERA diharapkan menjadi oase bagi perangkat pesantren termasuk masyarakat umum demi mengatasi keresahan yang timbul akibat fenomena terjadinya kekerasan di lingkungan pesantren.
Anggota KOPERA terdiri dari pengelola pesantren dan pengajar yang mewakili pesantren dan mendukung pesantrennya menjadi pesantren yang ramah anak. Fasilitas yang didapatkan anggota mencakup pelatihan konseling pesantren ramah anak, dan potongan harga untuk layanan KOPERA yang di antaranya mencakup layanan konsultasi psikologi dan dukungan psikologi awal.
Salah satu peserta webinar, Euis Wulan menyampaikan, ia mendapatkan banyak manfaat dari acara ini. Begitu juga Diana Puspita dari Pesantren Baitul Hikmah Depok. Dia berharap agar webinar seperti ini diadakan secara berkelanjutan.
"Webinar hari ini memberikan kesegaran pikiran dan jiwa para pendidikdalam membangun kompetensi diri untuk membina para santri. Diharapkan ada pendampingan atau pelatihan terprogram bagi para asatidz untuk terus belajar membenahi diri," tambahnya.
Baca juga : Cegah Stunting Dengan Pemberian Protein Hewani
Webinar ini menjadi pengantar untuk Pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak yang akan diselenggaraka Mei di Ma'had Aly Zawiyah Jakarta, hari Senin-Selasa tanggal 15-16 Mei 2023, dan via daring pada hari Sabtu-Minggu tanggal 27-28 Mei 2023.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya